TendaBesar.Com - Jakarta - Point Nemo, terletak di Samudera Pasifik Selatan, sekitar 2.688 kilometer dari daratan terdekat, Pulau Ducie di Kepulauan Pitcairn, adalah titik paling terpencil di Bumi. Artinya, ini adalah lokasi terjauh dari daratan manapun di planet ini.
Point Nemo dikenal juga sebagai "kuburan sampah ruang angkasa" karena badan antariksa global menggunakannya sebagai tempat terakhir untuk membuang satelit dan pesawat ruang angkasa yang tak terpakai.
Sejumlah alasan mendukung pemilihan Point Nemo sebagai tempat pembuangan sampah ruang angkasa, termasuk kecenderungan lokasinya yang sangat terpencil. Ini berpotensi mengurangi risiko jatuhnya sampah ruang angkasa ke daratan, yang dapat membahayakan manusia dan merusak lingkungan.
Selain itu, kedalaman laut di Point Nemo menjadi alasan lain. Dengan laut memiliki kedalaman rata-rata 4.000 meter, sampah ruang angkasa dapat tenggelam ke dasar laut tanpa menimbulkan ancaman berarti.
Lebih dari 260 satelit dan pesawat ruang angkasa telah dibuang ke Point Nemo hingga saat ini. Beberapa contoh terkenal termasuk Stasiun Luar Angkasa Mir pada tahun 2001, Stasiun Luar Angkasa Salyut 7 pada tahun 1991, dan pesawat ulang-alik Challenger yang meledak pada tahun 1986.
Meski pembuangan sampah ruang angkasa ke Point Nemo tidak lepas dari kontroversi, beberapa berpendapat bahwa ini bukanlah solusi ramah lingkungan. Mereka menilai bahwa sampah tersebut dapat mencemari laut dan mengancam kehidupan laut. Di sisi lain, badan antariksa berpendapat bahwa pembuangan ke Point Nemo merupakan cara paling aman untuk mengatasi sampah ruang angkasa, dengan risiko pencemaran lingkungan yang relatif kecil dan manfaat yang lebih besar.
Beberapa negara yang telah membuang satelit ke Point Nemo antara lain Amerika Serikat, Rusia, China, Jepang, Eropa, India, Korea Selatan, Brasil, dan Kanada.
Berikut daftar beberapa satelit dan pesawat ruang angkasa terkenal yang dibuang ke Point Nemo, antara lain Stasiun Luar Angkasa Mir (Rusia, 2001), Stasiun Luar Angkasa Salyut 7 (Rusia, 1991), Pesawat ulang-alik Challenger (Amerika Serikat, 1986), Pesawat ulang-alik Columbia (Amerika Serikat, 2003), Satelit spionase Corona (Amerika Serikat, 1960-an), Satelit komunikasi Intelsat (Amerika Serikat, 1960-an), Satelit cuaca NOAA (Amerika Serikat, 1970-an), dan Satelit GPS (Amerika Serikat, 1990-an).
Point Nemo dipilih sebagai tempat pembuangan sampah ruang angkasa karena lokasinya yang sangat terpencil, mengurangi risiko jatuhnya sampah ke daratan dan potensi bahaya bagi manusia atau lingkungan.
Kedalaman laut di Point Nemo menjadi alasan lain, dengan rata-rata 4.000 meter. Dengan kedalaman ini, sampah ruang angkasa dapat tenggelam ke dasar laut tanpa menimbulkan ancaman yang signifikan.
Meski pembuangan sampah ruang angkasa ke Point Nemo kontroversial, ada yang berpendapat bahwa ini tidak ramah lingkungan, mencemari laut dan membahayakan kehidupan laut. Namun, badan antariksa berpendapat bahwa pembuangan ke Point Nemo adalah cara paling aman, dengan risiko pencemaran lingkungan yang relatif kecil dan manfaat yang lebih besar.
Tags
Teknologi