TendaBesar.Com - Bogor - Sampah kini menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat juga pemerintah bahkan dunia. Keberadaan sampah khususnya sampah un organic dan masyarakat yang belum paham bagaimana mengelola sampah menjadi masalah krusial.
Hal itu yang membuat Bupati Bogor, Ade Yasin mengajak warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan rakyat indonesia umumnya agar mengubah cara berpikir mengenai pengelolaan sampah. Politisi PPP itu mengatakan bahwa penanganan sampah harus dari hulu sehingga dapat membantu pemerintah dalam penanganannya.
"Penanganan sampah memang harus dari hulu, yakni dari rumah tangga. Maka saya minta di setiap rumah disediakan minimal dua tempat sampah. Satu untuk sampah basah dan satu untuk sampah kering yang bisa didaur ulang," ungkapnya di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Rabu (27/10/2021).
Ade Yasin mengatakan bahwa penanganan sampah tidak bisa hanya dengan mengandalkan program maupun anggaran pemerintah. Karena itu Ade Yasin meminta masyarakat untuk mengubah paradigma dalam pengelolaan sampah
Dengan anggaran terbatas, sementara jumlah penduduk yang banyak dan wilayah yang sangat luas, masih banyak sampah tidak terangkut ke pembuangan akhir.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, produksi sampah di Kabupaten Bogor mencapai 2.800 ton per hari. Sementara yang bisa diangkut ke Tempat Pebuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga hanya sekitar 600 ton per hari.
"Yang bisa ditangani secara efektif cuma 600 ton per hari. Maka yang terjadi penumpukan sampah di kanan kiri sungai, dibakar dan bahkan tercecer begitu saja," beber Ade Yasin.
Karena itu Ade Yasin mengajak masyarakat Bogor khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya untuk mengubah cara berpikir dalam mengelola sampah serta membangun ekonomi sirkuler, untuk mengurangi sampah dan polusi udara.
Ade Yasin meyakini, apabila model pengelolaan sampah seperti tawarannya itu bisa diterapkan di setiap rumah, itu akan berdampak luar biasa dalam membantu pemerintah dalam upaya penanganan sampah dan lingkungan. (af/tb)