Ternyata Ini Dia Ucapan Kebenaran yang Paling Utama, Jangan Lewatkan!

ilustrasi compangnya keadilan dan kejujuran.dakwah.co

TendaBesar.Com - Kajian - Dalam satu kesempatan sahabat Abu Dzar Radhiyallahu anhu diberikan beberapa nasihat oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, di antara isi nasihatnya adalah:

قُلِ الْحَقَّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا

“Katakan kebenaran, sekalipun itu pahit.” (HR. Imam Baihaqi dalam “Syu’abul Iman” no. 4737 dari jalan Abdul Malik Ibnu Juraij dari ‘Athaa’ dari ‘Ubaid bin Umair Al-Laitsi dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu)

Imam Al Albani dalam “Silsilah Alhadits Shahihah” no. 2166 telah mentakhrij hadits wasiat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam kepada Abu Dzar Radhiyallahu anhu, namun lafadznya:

و أمرني أن أقول بالحق و إن كان مرا

“Dan Beliau shalallahu ‘alaihi wa salam memerintahkanku untuk berkata benar, sekalipun itu pahit.”

Imam as-Sakhawiy dalam “Maqaasidul Hasanah” no. 778 berkata:

وفي الباب عن جابر مرفوعا: ما من صدقة أفضل من قول الحق، وقيل: أنه عن أبي هريرة مرفوعا أيضا، ولفظه: ما من صدقة أحب إلى اللَّه من قول الحق، أخرجهما البيهقي، وشواهد هذا المعنى كثيرة، وكذا على الألسنة: قل الحق ولو على نفسك، وإليه يشير قوله تعالى {يا أيها الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ} .

“Dalam bab ini dari Jabir Radhiyallahu anhu secara marfu’ Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “tidak ada kejujuran yang lebih utama daripada ucapan kebenaran.” Dikatakan juga diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu secara marfu’ dengan lafadz: “tidak ada kejujuran yang lebih dicintai oleh Allah daripada ucapan kebenaran.” (HR. Baihaqi). Penguat untuk makna hadits ini sangat banyak, demikian juga telah masyhur di lisan-lisan manusia: ‘katakan kebenaran sekalipun itu terhadap dirimu sendiri”. Hal ini mengisyaratkan kepada Firman Allah Azza wa Jalla: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang-orang yang menegakkan keadilan yang menjadi saksi untuk Allah, sekalipun terhadap diri-diri kalian atau kepada kedua orang tua dan karib kerabatnya.”

Saudaraku,

Allah Azza wa Jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Maidah: 8)

Saudaraku,

Jika kita mendapat amanah sebagai pemimpin, cobalah lihat apakah kita telah berbuat adil kepada rakyat? Jika kita merasa belum cukup berbuat adil, hendaklah segera melaksanakan kesejahteraan dan keadilan untuk rakyat...

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, “Adil itu baik, lebih baik lagi bila dilakukan oleh para umara (penguasa). Dermawan itu baik, lebih baik lagi bila yang melakukannya adalah orang-orang yang berkecukupan. Sifat wara (menjauhi maksiat dan hal yang makruh) adalah baik, lebih baik lagi bila dilakukan oleh para ulama. Sabar itu baik, lebih baik lagi bila dilakukan oleh orang-orang fakir. Taubat itu baik, lebih baik lagi bila dilakukan oleh para pemuda. Dan malu itu baik, lebih baik lagi bila dilakukan oleh kaum wanita.” (HR. Ad-Dailami melalui Umar r.a.)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menegakkan kebenaran dan berbuat adil agar lebih dekat kepada takwa untuk meraih ridha-Nya...

Aamiin Ya Rabb.

Wallahua'lam bishawab

Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال