Oleh: Irene Radjiman
TendaBesar.Com - Kajian - Dialah Abdullah bin Umar bin Syuraih. Karena ia buta sejak lahir, orang-orang memanggilnya Abdullah bin Umi Maktum. Ia tergolong sebagai pemeluk Islam golongan pertama.
Di balik kebutaannya, Abdullah tetap rajin memanfaatkan waktunya untuk menimba ilmu tentang Islam. Bahkan sekalipun ia buta, ia tidak pernah meninggalkan shalat berjama’ah di masjid.
Suatu hari, ketika Abdullah hendak ke masjid melaksanakan shalat subuh, ia tersandung batu dan jatuh tersungkur. Hal itu tidak menghalanginya untuk tetap berangkat ke masjid.
Tiba-tiba seorang pemuda mendatanginya, "Wahai paman, hendak kemana engkau?"
“Aku hendak ke masjid,” jawab Abdullah.
“Maukah engkau aku antar, Paman? Aku akan menungguimu dan mengantarmu pulang nanti.”
Ia bersyukur karena Allah mengirimkan penolong baginya. Ternyata, bukan hari itu saja orang itu menolong Abdullah. Setiap hari ia selalu datang untuk menuntun Abdullah menuju masjid. Ia menunggui Abdullah dengan sabar hingga selesai shalat, lalu menuntunnya pulang.
Abdullah sangat gembira karena ada seorang lelaki baik yg menolongnya. Namun anehnya, laki-laki itu tidak pernah memberitahukan siapa namanya. Setiap kali Abdullah bertanya, ia selalu mengelak. Hingga pada suatu hari, Abdullah benar-benar ingin tahu siapakah laki-laki baik hati yang telah menolongnya.
“Siapakah namamu, wahai Fulan?” tanya Abdullah.
“Paman tidak perlu tahu namaku,” jawabnya.
“Jika begitu, jangan menolongku lagi. Aku tidak mau ditolong oleh orang yang tidak aku ketahui namanya,” kata Abdullah.
“Baiklah, aku katakan siapa aku. Sebenarnya aku adalah iblis,” sahut lelaki itu.
“Lalu untuk apa engkau menolongku? Bukankah pekerjaanmu adalah menghalangi kebaikan?” tanya Abdullah.
“Aku mendengar malaikat mengatakan bahwa separuh dosamu telah diampuni saat kau tersandung jatuh waktu itu. Aku tidak mau engkau terjatuh lagi hingga habislah dosamu diampuni semuanya.” Abdullah terkejut. Rupanya lelaki budiman yang menolongnya adalah iblis yang tak rela dosa-dosanya diampuni semuanya.
- Kitab Ahsanul Bayan -
Kisah diatas memberi pelajaran bagi kita. Bahwa bila kita mengalami kendala saat melakukan amal ibadah, namun kita terus berusaha istiqomah, bisa jadi itu adalah penggugur dosa-dosa kita dan iblis tidak suka itu.
Seringkali saat sakit, orang merasa ga perlu baca Al-Qur'an, padahal bila ia tetap berusaha istiqomah dengan amalan bacaan qur'annya bisa jadi dosa-dosa yang berguguran akan lebih banyak, dan akan ada banyak kejutan keajaiban yang Allah siapkan sebagai reward untuk keistiqomahannya.
Semoga kita masuk dalam bagian orang-orang yang istiqomah dalam berbuat kebaikan.