Kaya dan Miskin itu Ujian Atau Berkah? Temukan di Sini!

Kaya dan Miskin itu Ujian Atau Berkah?. dok gstatic.com

TendaBesar.Com - Kajian - Allah Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an surat Az Zukhruf ayat 32 tentang keberadaan orang kaya dan miskin adalah sunnatulloh.

أهم يقسمون رحمت ربك نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا ورفعنا بعضهم فوق بعض درجات ليتخذ بعضهم بعضا سخريا ورحمت ربك خير مما يجمعون

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (QS. Az-Zhukruf : 32).

Ayat ini menggambarkan, perbedaan antara orang berpunya dan papa, adalah suatu fakta (sunatullah). Pembagian antara yang kaya dan miskin adalah sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah Ta'ala.

Dan perlu diingat bahwa kaya dan miskin itu bagian dari ujian juga keberkahan.  Allah Ta'ala memberikan ujian kepada hambaNya, salah satunya dengan harta yang mereka miliki demikian juga Allah berikan keberkahan kepada seseorang dengan kekurangan yang mereka miliki.

Allah berikan ujian kepada mereka yang berharta dengan cara melihat apakah mereka panda bersyukur dan tidak melupakan Allah sebagai sang pemberi rizki. Demikian juga Allah berikan keberkahan kepada mereka yang kekurangan supaya mereka tetap berada dalam ketaatan sebab bisa jadi ketika diberi kelebihan, orang tersebut lupa daratan.

Dan yang paling utama adalah setiap manusia akan melewati pintu kematian. Oleh karenanya dibutuh amal yang memadai bagi siapa saja untuk menghadapinya. Jangan lengah apalagi terlena dengan harta kekayaan karena hakekat kebahagiaan sebenarnya ada pada kehidupan di akhirat nanti.
 
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surah al-Anbiya ayat 35 terkait tentang  ujian kepada umat manusia.  yang artinya, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."

Maka, jika seorang hamba Allah diberikan kelebihan, bukan berarti itu bentuk cinta dan kasih sayang. Kelebihan yang ia miliki tidak serta-merta menunjukkan bahwa Allah Ta'ala lebih sayang kepadanya dibandingkan dengan orang yang lain. Sebab, kekayaan yang ada padanya hanyalah ujian yang harus ia lalui.

Orang yang mendapat kelebihan dalam hal harta, jabatan, serta kekuasaan, hendaknya lebih berhati-hati dan memperbanyak mengingat Allah Ta'ala.

Apalagi, manusia cenderung memiliki sifat lalai. Ia kerap lupa pada Tuhannya ketika mendapatkan kelebihan dan berujung berbuat zalim.

Surah asy-Syura ayat 27 telah mengingatkan hal ini.  Allah berfirman yang artinya "Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hambaNya lagi Maha Melihat."

Hikmah di balik kefakiran adalah Allah Ta'ala menginginkan kemudahan bagi hamba-Nya yang beriman, termasuk dalam urusan masuk surga.
          
Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda "Sesungguhnya kaum fakir dari kalangan muhajirin mendahului orang-orang yang kaya menuju surga pada hari kiamat dengan jarak selama 40 tahun."

Kaum fakir dari kalangan muhajirin merupakan mereka yang hidup pada zaman Rasul dan rela meninggalkan harta serta keluarga mereka demi Allah Subhanu Wa Ta'ala dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. 

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Kaum fakir dari golongan muhajirin masuk surga terlebih dahulu sebelum kaum kaya dari kalangan mereka dengan jarak selama 500 tahun."                

Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال