TendaBesar.Com - Jakarta - Persteruan antara anggota fraksi PDIP Adian Napitupulu dengan menteri BUMN Erick Thohir terus berlanjut.Persteruan itu diduga bermula dari penolakan Erick Thohir atas titipan beberapa orang untuk ditempatkan di komisaris BUMN oleh Adian Napitupulu.
maka sejak saat itu Adian selalu melemparkan kritik tajam kepada kebijakan Erick hampir di semua hal. Mungkin kritik tersebut karena dendam atau bisa juga mendegradasi erick supaya terkena reshuffle.
Baru-baru ini Adian kembali sentil Erick gegara menteri BUMN itu dianggap salah bicara. Erick ditenggarai menyampaikan dalam sebuah acara Talkshow bahwa Presiden menitipkan orang untuk duduk menjadi pejabat komisaris di perusahaan negara (BUMN).
"Presiden menitip tapi memerintahkan untuk menempatkan. Kenapa demikian? Makna kata menitip dan memerintahkan adalah dua hal yang sangat berbeda. Kata menitip menempatkan Presiden sebagai Pemohon dan Erick Thohir sebagai Penentu," kata dalam rilisnya, Kamis (5/10/20).
Adian menganggap bahwa pernyataan Erick tersebut seolah menempatkan Erick sebagai penentu sementara Presiden Jokowi sebagai pemohon.
"Melalui pernyataannya itu Erick Thohir menempatkan dirinya seolah berada di atas presiden atau dengan kata lain Presiden lah yang menjadi pembantu dan Erick yang menjadi Presiden," lanjut Adian.
Adian menduga bahwa ucapan Erick tersebut sebagai bentuk branding diri untuk maju menjadi salah satu kandidat calon presiden 2024 nanti.
"Sekali lagi saya tidak mengerti kenapa ucapan yang memutarbalik posisi Menteri dan Presiden itu bisa diucapkan. Apa maksud dan tujuannya? Apakah ucapan itu ekspresi spontan dari imajinasi terpendam untuk menjadi capres 2024 atau tidak, saya juga tidak mengerti," Tanya Adian.
Atas pernyataan tersebut Adian mendesak agar menteri BUMN itu menarik dan mencabut kembali ucapannya agar tidak terjadi belunder dan boomerang di kemudian hari. Sebab kalo tidak dicabut itu akan menjadikan marwah presiden begitu rendah.
"Saran saya Erick Thohir sebagai menteri BUMN perlu meluruskan atau meralat atau melengkapi pernyataannya yang di tonton oleh sekian banyak orang agar tidak ada salah persepsi terkait pernyataan itu. Tapi jika Erick Thohir merasa yakin bahwa pernyataannya sudah sesuai dengan konstitusi dan mekanisme ketatanegaraan maka mungkin ini bisa menjadi diskusi menarik dengan para pakar tata negara, konstitusi termasuk dengan para legislator," tutup Adian kesal. (ah/tendabesar)