TendaBesar.Id - Jakarta - Penghianat yang Mementingkan Keluarga Ketimbang Bangsa Tak Layak Duduk Jadi Watimpres. Sebagaimana diketahui halayak bahwa Presiden Jokowi melakukan berbagai cara untuk memuluskan keluarga besarnya menempati berbagai posisi baik di lingkaran kekuasaan maupun perusahaan-perusahaan BUMN.
Hal tersebut membuat Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, berpendapat bahwa Presiden Joko Widodo bukanlah figur yang tepat untuk menduduki posisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Menurut Hasto, anggota Wantimpres seharusnya merupakan sosok yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau keluarga.
"Bagi kami Wantimpres itu harus diisi oleh orang-orang yang memang punya komitmen besar terhadap masa depan bangsa dan negara, bukan terhadap keluarga," kata Hasto saat ditemui awak media usai menghadiri diskusi di Komunitas Utan Kayu, Kamis, 12 September 2024.
Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menilai Presiden Jokowi layak menempati posisi Wantimpres ketika pensiun sebagai presiden.
Menurut Ketua Umum Projo tersebut, Jokowi punya kapasitas dalam memberikan nasihat kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Budi mengklaim Jokowi dapat mempersatukan elit politik jika bergabung dalam Wantimpres. Selain itu, kata dia, Jokowi masih cukup muda untuk pensiun dari kegiatan politik.
"Kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi di kompleks parlemen, Selasa, 10 September 2024.
Di lain sisi, Presiden Jokowi mengatakan dirinya akan kembali ke Solo usai tidak lagi menjadi presiden. Jokowi akan purna tugas pada 20 Oktober mendatang.
"Saya mau pulang ke Solo," kata Jokowi sembari tertawa, saat memberikan keterangan di depan Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis, 12 September 2024.
Sebelumnya Badan Legislasi DPR RI dan pemerintah menyepakati RUU Wantimpres dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan. Dalam daftar inventaris masalah revisi UU Wantimpres, pemerintah mengusulkan Ketua Wantimpres dapat dijabat secara bergantian di antara anggota yang ditetapkan oleh presiden.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, enggan berkomentar ihwal revisi Undang-undang Dewan Pertimbangan Presiden ( UU Wantimpres) untuk memuluskan jalan Jokowi sebagai penasihat Prabowo Subianto.
"Undang-Undang Wantimpres itu kan direvisi untuk penguatan," ucap Dasco di Senayan, Jakarta pada Kamis, 12 September 2024.
(am/tb)