TendaBesar.iId - Jakarta - Bermaksud Habisi Hamas di Gaza Utara, Malah Komandan IDF Meregang Nyawa Digempur Pejuang Hamas. Ketika militer Israil melancarkan serangan dalam kampanyenya untuk melenyapkan kelompok militan Hamas utara Jalur Gaza pada Rabu (13/12/2023) justru mereka dipermalukan dengan kematian 10 tentaranya dalam pertempuran tersebut.
Militer Israel mengklaim bahwa mereka telah menyerang lebih dari 250 sasaran selama sehari terakhir. Israil juga mengklaim bahwa serangan udara mampu menghantam tim pejuang Palestina yang bersiap meluncurkan roket ke Israel. Meskipun demikian Israil tidak dapat membuktikan klaimnya tersebut dengan bukti dokumen video atau lainnya.
Meskipun kebenarannya masih diragukan Israil mengatakan bahwa pasukannya menemukan dua mayat orang Israil yang disandera oleh Hamas sejak bulan Oktober yang kemudian memicu tanggapan militer Israel.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuduhn Hamas menawan para sandera di bawah tanah di bagian-bagian Gaza yang padat, membuat upaya penyelamatan mereka menjadi rumit. Namun demikian ia mengatakan Israel tidak akan tergoyahkan dalam misinya untuk membebaskan setiap sandera.
Sementara itu melalui saluran telegramnya Hamas mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israil tidak akan mampu membebaskan sandra yang mereka tawan dengan cara melakukan genosida di Gaza. Bahkan Hamas mengklaim Israil telah mengalami kerugian besar dengan ambisinya menyelamatkan sandra menggunakan jalur militer.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israil mengatakan total korban luka di antara pasukannya di Gaza sejak 27 Oktober, ketika mereka pertama kali melancarkan operasi darat di Gaza, telah meningkat menjadi 619 orang. Dari total korban tersebut terdapat 139 tentara dalam kondisi serius.
Sedangkan total korban luka sejak 7 Oktober mencapai 1.704 orang, terdiri dari 267 orang dalam kondisi serius, 481 orang dalam kondisi sedang, dan 956 orang luka ringan.
Israil menyebut bahwa jumlah korban tewas sejak 7 Oktober meningkat menjadi 446, termasuk 115 orang tewas di Gaza pada 27 Oktober
Pertempuran terus berlanjut terjadi di tengah peringatan baru mengenai dampak perang terhadap warga sipil Palestina di Gaza oleh dunia yang disuarakan di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Namun tragisnya, kami memperkirakan akan lebih banyak lagi kematian dan penderitaan warga sipil serta pengungsian lebih lanjut yang mengancam wilayah tersebut,” kata kepala badan pengungsi PBB Filippo Grandi pada Rabu.
Paus Fransiskus mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata, sambil menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Sementara itu, sebagai tanda bahwa AS semakin khawatir atas besarnya korban sipil akibat kampanye militer Israel di Gaza, Presiden Joe Biden menyampaikan teguran terbukanya kepada PM Benjamin Netanyahu pada Selasa, meskipun ia mempertahankan dukungan kuatnya untuk Israel dengan mempeto resolusi gencatan senjata oleh PBB.