TendaBesar.Com - Jakarta - Beberapa terakhir ini, masyarakat dihebohkan oleh sosok seorang laki-laki musafir bernama Joko Kendil yang sedang melakukan perjalanan rohani dengan cara berjalan kaki.
Dari pengakuannya Joko Kendil mengatakan bahwa dirinya sedang menuju Gunung Muria untuk mengambil tongkat yang dia kubur sendiri puluhan tahun lalu di puncak gunung.
Dari berbagai video yang viral Joko Kendil selalu berjalan dengan cepat sambil membawa tongkat, pakaian serba hitam tanpa alas kaki. Meskipun secara kasat mata, orang lain melihatnya berjalan cepat, namun bagi Joko Kendil bahwa sesungguhnya dia sedang menunggangi Macan Putih dalam perjalanannya.
Joko Kendil akhirnya Viral di media sosial dan menjadi pembicaraan banyak orang. Tak sedikit yang memberitakan bahwa jalanan jadi macet ketika dilewati Joko Kendil karena masyarakat berbondong-bondong ingin sekedar bertemu atau mendampingi Joko Kendil saat berjalan.
Tidak hanya saat berjalan, pada saat dirinya singgah di warung atau rumah penduduk, masyarakat juga berduyun-duyun menghampiri untuk sekedar berswa foto atau bahkan minta air doa dan lainnya.
Viralnya Joko Kendil menjadi-jadi setelah muncul cerita seorang pemilik warung yang pada awalnya warungnya sepi, tiba-tiba menjadi ramai setelah dihampiri selintas oleh Joko Kendil.
Lalu siapa sebenarnya Joko Kendil?
Dari berbagai sumber didapat bahwa nama asli musafir ini adalah Kusnan, usianya 41 tahun. Dia berasal dari Dusun Ngramut, Kelurahan Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Konon sebutan Joko Kendil disandang Kusnan, sebagai hadiah pemberian dari gurunya yang bernama Kyai Hadi Guntur dari Demak.
Ayah Joko Kendil alias Kusnan bernama Slamet. Ayahnya dikabarkan sudah lama mencari Kusnan karena bertahun-tahun pria phenomenal itu tidak pulang. Ayahnya baru mengetahui keberadaan anaknya Kusnan atau Joko Kendil setelah viral di media sosial.
Lalu, apa yang menjadi penyebab utama Joko Kendil sedemikian viral mengalahkan kasus Sambo dan menenggelamkan kasus Leslar.
Tidak bisa dipungkiri bahwa media massa adalah faktor utama penyebab hebohnya kehadiran Joko Kendil. Pria bersahaja itu sendiri tidak mengerti mengapa dirinya menjadi viral. Dia bukanlah dari conten creator bahkan dirinya sama sekali tidak memiliki Hand Phone (HP).
Joko Kendil viral di jagat maya walau dia sendiri tidak mempunyai tujuan untuk diviralkan atau menjadi manusia terkenal. Apalagi perjalanan musafirnya tidak dilakukan kemarin sore tapi sudah berlangsung selama 21 tahun. Wow..
Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa penyebab utama viralnya Joko Kendil adalah, nama Joko Kendil itu sendiri.
Kisah Joka Kendil mirip dengan Kisah legenda Jako Kendil
Nama Joko Kendil sudah lama berada dalam mentifact masyarakat Jawa. Legenda ini bercerita tentang seorang anak yang berperawakan kecil mirip periuk nasi atau kendil. Namun setelah beranjak dewasa, dia berhasil mempersunting putri raja yang bernama Dewi Melati.
Dewi Melati mempunyai dua orang kakak bernama Dewi Kantil dan Dewi Mawar yang selalu mengejeknya karena mempunyai suami berperawakan seperti Jaka Kendil Saking tidak kuatnya diejek, Dewi Melati marah dan menghancurkan semua kendil yang ada di rumahnya.
Namun bersamaan dengan itu, Jaka Kendil ternyata sudah berubah wujud menjadi seorang Ksatria tampan. Ksatria ini telah memenangkan lomba ketangkasan yang diselenggarakan di Kerajaan. Jaka Kendil mengatakan bahwa terjadinya perubahan atas dirinya disebabkan karena dia berhasil menemukan perempuan yang dengan tulus mencintainya, yaitu Dewi Melati.
Dewi Melati pun sangat senang melihat perubahan suaminya yang normal layaknya laki-laki lain dan tampan bak bintang yang jatuh dari langit. Seperti cerita rakyat kebanyakan, maka keduanya pun hidup bersama dengan penuh bahagia.
Legenda Jaka Kendil tertanam dalam memori kolektif masyarakat Jawa. Gagasan cerita dan nama tokohnya sudah hadir sebagai mentifact berates tahun lamanya. Sehingga ketika sosok Kusnan, sang Joko Kendil muncul, nama ini terasa familiar.
Perawakan Kusnan 'Joko Kendil' dengan segala keunikan hidupnya sebagai musafir ditafsirkan sebagai 'reinkarnasi' dari sosok Jaka Kendil yang hidup dalam cerita legenda. Sekalipun alur cerita sangat berbeda dan tidak berhubungan, namun 'Ketampanan' Kusnan juga cukup nyata.
Selama perjalanannya sebagai musafir, dia berusaha menjalankan kesalehan hidupnya. Pada beberapa moment dia mensedekahkan sejumlah uang hasil pemberian dari orang yang berbaik hati kepadanya dan tetap menjalankan ibadah salat lima waktu.
Hal itu menampakkan bahwa semuanya merupakan wujud 'cinta tulus' Joko Kendil alias Kusnan pada Tuhan yang menciptakannya juga terhadap sesama manusia dalam kesehariannya, seperti halnya pesan cinta tulus dalam legenda Jaka Kendil dan Dewi Melati
(hnz/tb)