PBB Kecam Keras Pembunuhan Wartawan Al Jazera Shireen Abu Akleh yang Diduga Oleh Tentara Israil!


TendaBesar.Com - Jakarta - Insiden penembakan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh oleh tentara sniper Israil saat meliput di Jenin, Tepi Barat, Rabu pagi, 11 Mei 2022, diduga dilakukan dengan sengaja.

Kesengajaan tentara Israil membunuh Shireen Abu Akleh  diungkap The Washington Post berdasarkan wawancara dengan beberapa saksi mata termasuk dua jurnalis yang saat kejadian berada di dekat korban.

Menurut  Ali al-Samudi, salah seorang jurnalis yang meliput bersama korban mengatakan bahwa korban tidak terbunuh saat terjadi baku tembak seperti yang diklaim Israel.
 
Ali al-Samudi mengatakan bahwa saat itu tidak ada pertempuran di daerah tersebut sebelum Abu Akleh ditembak mati. Saat itu  Ali al-Samudi berdiri di samping korban saat kejadian.
 
Hal itu disampaikan Ali al-Samudi saat diwawancara oleh The Washington Post di ranjang rumah sakitnya.

“Itu sangat sunyi,” kata al-Samudi
 
Sebelumnya, Israel mengklaim Shireen Abu Akleh, tewas dalam baku tembak tetapi mereka belum menentukan siapa yang melepaskan tembakan mematikan itu.

Shireen Abu Akleh, 51 tahun, adalah seorang koresponden senior Al Jazeera dan beliau juga tokoh yang sangat dihormati di layar televisi Arab. Ia meninggal setelah ditembak di leher saat meliput serangan Israel di kamp pengungsi Jenin, oleh tentara Israil menurut laporan saksi.

Sementara itu, Al Jazeera dalam pernyataannya mengatakan bahwa pasukan Israel yang membunuh Shireen Abu Akleh "dengan darah dingin". 

Al Jazeera juga mengungkapkan bahwa korban saat kejadian mengenakan jaket pers yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang jurnalis.

Untuk membenarkan klaimnya Israil melalui Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan penembakan itu terjadi ketika Pasukan Pertahanan Israel sedang melakukan operasi kontraterorisme di Jenin, setelah serentetan serangan mematikan selama beberapa minggu terakhir di kota-kota Israel.

Tidak hanya itu Bennett menuduh warga Palestina bersenjata menembak dengan cara membabi buta. Bennett ingin mengatakan bahwa seolah yang menembajk mati Shireen Abu Akleh adalah warga Palestina.
 
“Warga Palestina bersenjata menembak dengan cara yang tidak akurat, tidak pandang bulu dan tidak terkendali.” kata Bennett

Bennett menyebutkan bahwa Israil membalas tembakan warga Palestina yang bersenjata itu dengan tembakan yang akurat, terukur dan bertanggung jawab.
 
“Pasukan kami dari IDF membalas tembakan seakurat, hati-hati, dan bertanggung jawab. Sayangnya, jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh terbunuh dalam tembak-menembak itu. Tanpa penyelidikan yang serius, kita tidak akan mencapai kebenaran”, papar Bennett.

Sementara itu 5 saksi yang diwawancarai oleh The Post di tempat kejadian mengatakan pertempuran antara Israel dan Palestina terjadi ratusan meter dari tempat para wartawan berkumpul dan pertempuran itu telah berakhir jauh sebelum dua dari mereka para wartawan ditembak.

“Di tempat, jurnalis itu dibunuh, tidak ada konfrontasi sama sekali,” kata Ahmad Al Husari. 

Rumah Al Husari juga menjadi sasaran aksi militer Israel dan menjadi pusat pertempuran dini hari, katanya yang dibenarkan tetangganya.

Israel sempat menuding Shireen Abu Akleh terbunuh oleh tembakan orang Palestina berdasarkan video yang merekam pernyataan gerilyawan Palestina bahwa tembakannya mengenai tentara Israel.

Karena tidak ada tentara Israel yang terkena tembakan, Israel menduga bahwa yang menjadi sasaran adalah Shireen Abu Akleh. Namun belakangan, Israel menyatakan belum bisa menentukan sumber tembakan.  

Akibat dari terbunuhnya jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh yang bekerja di Aljazeera tersebut dan dimana wartawan lainnya juga terluka akibat serangan tidak manusiawi di Jenin  wilayah pendudukan Tepi Barat itu, Dewan Keamanan Nasional PBB melakukan kecaman keras.

Lewat keterangan pers, anggota dewan PBB menyampaikan simpati dan belasungkawa mendalam bagi keluarga Shireen Abu Akleh.

Dilansir dari Anadolu, Sabtu (14/5/2022), Dewan Keamanan PBB mendesak agar segera dilakukan penyelidikan yang komprehensif, transparan, adil dan tidak memihak dalam pembunuhan tersebut sekaligus menekankan perlunya memastikan pertanggungjawaban.

Dewan Keamanan PBB kembali menegaskan bahwa jurnalis harus dilindungi sebagai warga sipil, menggarisbawahi bahwa pihaknya terus memantau situasi secara saksama.

Shireen Abu Akleh ditembak mati pada Rabu (11/5/2022) diduga oleh tentara Israil, pada saat wartawan senior itu meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin. Seorang rekannya sesama jurnalis juga terluka dalam insiden tersebut.

(ah/tb)

Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال