TendaBesar.Com - Lombok - Bicara masa tua, sama dengan bicara masa hidup tenang, hidup penuh kebahagiaan. Namun dalam realitas kehidupan tidak semua orang di masa tuanya hidup nyaman. Ada jutaan orang bisa jadi yang justru di masa rentanya, di usia senjanya malah hidup sengsara penuh derita.
Demikian halnya di negeri tercinta Indonesia, negeri yang bak sepenggal Surga yang hadir di dunia ini, masih banyak orang miskin yang di masa tuanya nelangsa penuh deraian air mata.
Diakui atau tidak banyak sekali warga miskin di Indonesia yang harus berjuang mati-matianmempertahankan hidupnya meski umurnya telah memasuki usia senja. Salah satunya “Nenek Inak Pian” wanita lansia yang tinggal di dekat hutan ini.
Di usianya yang sudah renta Nenek Inak Pian harus tetap berjuang bekerja serabutan dalam kondisi tubuhnya yang amat rapuh itu. Tulang punggungnya yang sudah tidak bisa tegak ketika berdiri semakin menambah beratnya hidup yang beliau pikul.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, Nenek Inak Pian juga terpaksa harus bekerja demi anak semata wayangnya yang tadinya sebagai tumpuan hidupnya namun kini menderita penyakit serius dan membutuhkan pengobatan segera.
Nenek yang usianya sudah menginjak 90 tahun itu, tetap semangat bekerja meskipun tubuhnya sudah bungkuk dan tak mampu berdiri tegak.
Meskipun kondisinya seperti itu, Nenek Pian tidak lantas menjadi manusia peminta-minta, malah dia bekerja sekuta tenaga dalam kelemahannya dan meskipun kondisi fisiknya sudah sangat memilukan tak menjadi penghalang dirinya mengerjakan berbagai pekerjaan serabutan demi mendapatkan penghasilan untuk bertahan hidup.
Nenek Pian rela bekerja serabutan demi menyambung hidup dan menghidupi anaknya yang sedang mengalami sakit serius “kencing darah”.
Dilansir dari sebuah akun Instagram @rumahyatim, dijelaskan bahwa kini Nenek Pian bersama sang anak yang menderita sakit serius itu tinggal di gubuk berukuran 3x4 dekat sebuah hutan hutan.
Diketahui sebelum sakit-sakitan, anaknya Inak Pian juga bekerja sebagai seorang buruh tani serabutan.
"Jika sedang sehat, anaknya bekerja sebagai buruh tani di lahan milik orang lain," tulis Instagram @rumahyatim.
Inak Pian sehari-hari bekerja serabutan, mulai dari mencangkul tanah, menyulam tikar pandan dan lain-lain. Namun demikian perempuan tua renta ini tetap tersenyum meskipun penghasilan sangatlah jauh dari kata cukup.
Apalagi saat ini anak yang dibangga-banggakan itu sedang menderita sakit serius sehingga tidak bisa ikut membantu untuk mencari rezeki guna mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
"Apalagi, jika anaknya sakit, terkadang mereka harus menahan lapar berhari-hari," tulis Instagram @rumahyatim.
.
Diketahui anak dari Nek Inak Pian menderita sakit kencing darah. Kondisi tersebut sudah dilaluinya sejak dua tahun yang lalu.
Salah seorang relawan menyampaikan bahwa Inak Pian tadinya diwrawat sama anaknya, namun saat ini justru sebaliknya, anak yang selama ini merawatnya kini terbaring gubuk mereka beralaskan tikar pandan dalam keadaan sakit parah.
"Yang mengurus Nek Inak itu anaknya, tapi anaknya juga punya penyakit kencing darah sudah dua tahun ini,” terang seorang relawan. (fhj/tendabesar)