TendaBesar.Com - Cimahi - Hari sumpah pemuda merupakan hari dimana tonggak sejarah bangsa Indonesai dimulai. Sebelum lahirnya bangsa Indonesia, yang lebih dulu lahir adalah semangat persatuan yakni bersatunya para pemuda nusantara yang memiliki mimpi untuk membuat sebuah wadah baru yang semula berbentuk kerajaan-kerajaan kecil menjadi wadah besar benama Bangsa Indonesia.
Momen itu juga menjadi spirit bagi para pemuda saat ini. Terlebih mereka yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Organisasi pemuda itu menjalin silaturrohim dengan terjun ke masyarakat dalam rangka memberikan bantuan bagi anak-anak usia sekolah yang membutuhkan paket data dan kartu perdana untuk belajar daringnya.
Sedikitnya 300 siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kota Cimahi diberikan bantuan oleh mereka berupa kartu perdana gratis dan santunan berupa uang. Hal itu dilakukan oleh DPD KNPI Kota Cimahi, usai peringati hari Sumpah Pemuda ke-92.
Diberikannya bantuan berupa kartu perdana dan santunan, mengingat dampak dari wabah pandemi Covid-19 terhadap proses belajar mengajar siswa. Karena pandemi siswa harus belajar dengan daring, tapi banyak siswa terganggu karena keterbatasan fasilitas dan kebutuhan kuota yang dimiliki di rumah.
Ketua DPD KNPI Kota Cimahi, Yusuf Handriyana, mengatakan bahwa sebagai organisasi kepemudaan yang dipersiapkan untuk menjadi penerus bangsa, menjadi pemimpin bangsa masa depan, maka sepatutnya para pemuda memiliki kepekaan terhadap dunia pendidikan.
"Adik-adik tadi adalah aset bangsa yang senantiasa harus kita jaga dan persiapkan, sebagai generasi penerus." Imbuh Yusuf, usai memberikan bantuan di depan Gor Sangkuriang, Kota Cimahi. Rabu (28/10/2020).
Yusuf mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, jangan sampai tercerai berai oleh berbagai intrik politik pecah belah yang sedang terjadi.
Sementara di tempat lain, Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Cimahi, Budhi Setiawan, memaknai peringatan Sumpah Pemuda sebagai tonggak awal perjuangan pemuda.
Sebagaimana ikrar para pemuda saat itu yang menegaskan cita-cita 'Tanah Air Indonesia', 'Bangsa Indonesia', dan 'Bahasa Indonesia' tepat pada 28 Oktober 1928, sehari setelah kongres pemuda II.
Budhi mengingatkan agar peristiwa sumpah pemuda menjadi cermin para pemuda dimana para founding father dulu telah meletakkan semangat persatuan yang mana warisan tersebut harus kita jaga baik-baik karena ini harganya sangat mahal.
"Ini harus menjadi cerminan Ikrar pemuda saat itu yang tidak membeda-bedakan suku dan agama. Hal itu seperti kondisi Kota Cimahi saat ini, yang penduduknya heterogen. Berbagai suku dan agama ada disini." tukas Budhi. (ad/tendabesar)