Oleh: Mahfud Hidayat
TendaBesar.Com - Opini - Tiga slogan ini senantiasa kami dengungkan ketika menutup gerakan Senam Hijaiyah Indonesia (SHI) di Yayasan Bambu Indonesia Cibinong Bogor pimpinan Abah H Jatnika.
Senam ini selain melatih kekuatan fisik dan pernafasan, juga sebagai bagian dari terapi kesehatan. Alhamdulillah kami melakukannya minimal sehari sekali. Dan ini sudah berjalan sekitar delapan tahunan lamanya.
Pada tanggal 22 Oktober 2020 yang diperingati sebagai Hari Santri Nasional, tema yang diusung adalah Santri sehat Indonesia kuat. Dalam diri seorang santri yang sehat secara fisik, akal, rasa, hati, dan ruh, maka Indonesia akan kuat dan jaya serta memiliki pengaruh yang besar di seantero dunia.
Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober 2020 ini kita memperingati Hari Sumpah Pemuda yang kata kuncinya pada persatuan. Satu Nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, Indonesia. Ketika itu di tahun 1928, para pemuda dari berbagai suku di Nusantara ini menyatakan:
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Alhamdulillah dengan tiga slogan; SEHAT, KUAT, BERSATU, sampai saat ini Indonesia masih eksis sebagai bangsa yang besar. Apalagi jika dilengkapi dengan titik simpul utama yang akan diperingati oleh kita pada tanggal 29 Oktober 2020.
Momentum ini bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1442 Hijriah, yaitu hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, ketika semua warga masyarakat kembali diingatkan untuk meneladani beliau, maka bangsa ini tidak hanya besar secara geografis, namun akan memancarkan cahaya yang terang benderang dengan fisik, rasa, akal, hati dan ruh yang sehat, kuat, dan bersatu dalam balutan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Amin ya Rabbal 'alamin. Wallahu a'lam.