Presiden Jokowi: Agama Tidak Ada Kaitannya dengan Terorisme

Presiden Joko Widodo (Jokowi). airmagz.com

TendaBesar.Com - Jakarta - Pernyataan presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengaitkan agama islam dengan terorisme pasca terjadinya pemenggalan kepala seorang guru bernama Samuel Paty,  oleh seorang remaja muslim keturunan bernama Abdullah Anzorov.

Peristiwa itu terjadi berawal dari aksi Samuel yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW, kepada siswanya. Tidak terima Nabi besar junjungan umat islam diperolokan seorang Abdulloh memburu  dan memenggal kepala Samuel. Demikian juga Abdulloh akhirnya ditembak mati oleh pihak keamanan Prancis.

Pristiwa pemenggalan kepala Samuel itu dijadikan oleh presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pernyataan akan membiarkan kartun nabi Muhammad saw diproduksi secara masal. Marcon juga mengaitkan agama islam sebagai agama teroris.

Tak plak pernyataan tersebut membuat Negara-negara muslim berang dan langsung menyampaikan pernyataan kritik keras. Pemimpin Negara yang sangat keras pernyataannya adalah Erdogan pemimpin Turkey.

Tak ketinggalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyesalkan  peristiwa kekerasan yang terjadi di Prancis dan juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang melukai umat Islam. 

Presiden Jokowi  mengatakan salah besar bila agama dikaitkan dengan terorisme. Meskipun pernyataan tersebut bersifat normative dan universal, namaun dapat dipastikan bahwa yang dimaksud presiden Jokowi adalah mengaitkan agama islam dengan teroris.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar, terorisme adalah terorisme," kata Jokowi melalui pernyataan virtual di Istana, Jakarta, Sabtu (31/10/2020).

Jokowi menegaskan bahwa terorisme dan agama tidak bisa disamakan. Keduanya merupakan  hal yang sangat berbeda.
"Teroris adalah teroris, terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun," tegas Presiden.

Presiden Jokowi yang karirnya politiknya mulai dari menjadi wali kota Solo itu mengajak seluruh warga dunia mengedepankan persatuan agar  dunia lebih baik kedepan.

"Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik," tutup Presiden. (af/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال