TendaBesar.Com - Jakarta - Anggota komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Mufti Anam mempertanyakan absennya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam gelaran ajang bergengsi Internasional Formula E Jakarta kepada Erick Thohir.
Mufti anam mengatakan bahwa Jokowi sudah berkunjung ke lokasi pelaksanaan Formula E, melakukan pengecekan terkait dengan persiapan dan lainnya, yang artinya bahwa presiden menghendaki gelaran ajang bergengsi dunia itu dapat di support oleh semua menterinya, terlebih menteri BUMN. Hal itu disampaikan Anam alam rapat dengan pendapat BUMN dengan Komisi VI DPR RI, Selasa, (7/6/2022) seperti diunggah dalam video viral di akun Kompas TV.
“Pak Menteri, beberapa bulan sebelum formula E dilaksanakan, pak Jikowi datang kesana. Kalo pak Jokowi datang, kita sebagai menteri paham bahwa tujuan presiden kesana memberikan sinyal kepada seluruh menterinya untuk bagaimana bisa membantu agar formula E ini menjadi sukses dan bisa mencapai golnya yaitu menjadi kebanggaan Indonesia”, ucap Anam dengan nada tegas.
Anggota DPR itu merasa sedih karena melihat ketua pelaksana formula E, Ahmad Sahroni, sampai mengemis meminta bantuan agar BUMN bisa bersedia menjadi sponsorship. Namun hingga gelaran balap motor listrik itu selesai, Erick Thohir tidak bergeming.
“Kami sedih, kemarin ternyata kawan kami sendiri pak Sahroni seperti ngemis-ngemis ke pak Menteri, katanya iya-iya ternyata gak ada itu bantuan. Kami juga sempat senang, bahwa waktu itu ada MoU dengan perusahaan anak pertamina. Ternyata itu bukan ngasi seponsor, hanya memberikan pemotongan harga terhadap harga barang yang dibeli”, sambung Anam.
Anam berharap agar Erich Thohir mempertimbangkan ratusan ribu keritikan yang mengalir deras di media social kepada Erick Thohir dan BUMN dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk dapat lebih bijak mengambil keputusan.
“Harapan kami pak Menteri, kalo pak Menteri lihat di medsos, kadang medsos itu pedas tapi bagus untuk kritikan, vitamin untuk nanti bisa lebih bijak mengambil kebikan”, kata politisi muda PDIP itu.
Anam lantas menyampaikan berbagai tanggapan warga net atas kebijakan yang diambil Menteri BUMN Erick Thohir yang tidak mengiikutkan BUMN menjadi sponsorship dalam gelaran balap mobil listrik dunia itu.
“Ada yang bilang tentu tidak dibantu karena bukan panggungnya pak menteri. Kalo panggungnya menteri jangankan sebulan proposal, satu menit saja sebelum acara pak menteri aja bisa BUMN itu support”, papar Anam
Tidak sampai di situ, Anam bahkan menyinggung soal kompetisi capres 2024. Ia menyentil Erich Thohir yang dikabarkan bakal mengajukan diri menjadi salah satu kandidat calon presiden di 2024.
“Ada kata-kata dari masyarakat yang bilang. Oo ini sengaja oleh pak Menteri BUMN diteruskan ke BUMN untuk tidak bantu formula E karena Pak Anies Baswedan ini menjadi competitor pak Menteri”, sentil Anam.
Politisi berperawakan imut itu juga membantah jika dirinya pendukung Anies Baswedan. Ia mengatakan bahwa apa yang dia sampaikan bukan lantaran dirinya mendukung Anies Baswedan maju di 2024 nanti melainkan murni menyampaikan aspirasi masyarakat untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Saya bicara di sini bukan kualitas saya mendukung Pak Anies Baswedan atau enggak. Tapi dalam rangka kepentingan bangsa dan Negara. Soal capres pak menteri kami jelas, partai kami punya calon bu Puan Maharani, sehingga kami bilang ini bukan dukung mendukung soal Anies Baswedan, tapi soal kepentingan bangsa dan Negara”, bebernya
Atas berbagai kritikan warga net dan masyarakat, Anam berpesan kepada Erick Thohir agar dapat berlaku lebih bijak dalam masalah gelaran formula E.
“Maka harapan kami pak menteri sebagai public pigur, sebagai petugas Negara, sebagai pembantu presiden, barangkali pak menteri bisa lebih bijak lagi dalam urusan ini”, kata Anam.
Beredar luas di masyarakat bahwa Erick Thohir tidak mau membantu Formula E karena BUMN Fokus mensukseskan ajang pertemuan G20. Lantas Anam kembali menguliti Erick Thohir dengan hitung-hitungan kasar.
“Kalo alasannya G 20 saya coba dapatkan data, berapasih sebenarnya keuntungan yang dicapai BUMN dalam 2021 yaitu 1.613 triliun. Kalo kita lihat sponsorship dalam sebuah perusahaan minimal 10 persen, artinya 80 sampai 160 triliun. Masak sih G20 sampai habis 100 triliun kan tidak mungkin, minimal 1 miliar lah bantu mereka”. papar Anam.
Yang lebih menohok dari sindiran Anam ke Erick Thohir adalah membandingkan Perusahaan BUMN dengan perusahaan MS Glow. Seperti diketahui MS Glow For Man tercatat sebagai salah satu sponsorship formula E dengan kontribusi 5 miliar rupiah.
“Masa kita gak malu, di logonya itu ada namanya MS Glow for man ya kan. MSG ini produk kecantikan, yang mereka berhasil sukses bukan karena Negara, tapi dia punya keinginan, anak muda ini punya keinginan untuk bagaimana ikut mengharumkan nama bangsa kita sehingga dia mau melakukan spnsorship di situ”, sindir Anam.
Menutup pandangannya, Anam kembali berharap agar Erick Thohir belajar dari pemilik MS Glow. Membuang ego politik pribadi dan lebih mementingkan kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya.
“Maka harapan kami hal-hal yang baik seperti dicontohkan oleh MS Glow ini juga bisa ditiru oleh pak menteri BUMN kedepan dengan membuang sedikit egonya terhadap kepentingan-kepantingan politik begitu”, tukas Anam.
(ah/tb)