TendaBesar.Com - Demo besar mahasiswa yang dilakukan pada 11 April 2022 telah menghenyakkan dunia. Betapa tidak demo itu serentak di hampir seluruh kota besar yang ada di Indonesia dengan eskalasi masa ratusan ribu.
Di jantung Negara, demo digelar di depan gedung DPR-MPR RI dengan eskalasi masa ratusan ribu yang menuntut presiden Jokowi mengambil sikap atas narasi dari beberapa menteri yang menginginkan masa jabatan Presiden diperpanjang menjadi tiga periode dan pemilu presiden 2024 ditunda.
Salah satu menteri yang menarasikan penundaan pemilu presiden dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode adalah Luhut Binsar Panjaiatan (LBP). Bahkan LBP mengklaim memiliki big data rakyat yang mendukung adanya penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tersebut.
Tak ayal narasi itu menjadi bola liar di masyarakat terlebih narasi itu telah membuat gaduh karena dianggap menabrak perundangan yang ada di negeri katulistiwa ini.
Munculnya demo besar mahasiswa yang menelan korban Ade Armando dipermak oleh sekelompok masa demonstran karena dianggap buzzer istana membuat Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu angkat suara.
Masinton menuding aksi demo besar-besaran mahasiswa dan menelan korban Ade Armado itu akibat ulah LBP yang telah membuat pernyataan kontroversial terkait dengan klaim memiliki big data yang mendukung narasi penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Akibat tudingan itu Masinton dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI oleh Koordinator Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lisman Hasibuan.
Risma mengatakan bahwa laporannya itu didasarkan atas pernyataan Masinton kepada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Risma menganggap bahwa pernyataan Masinton telah menyebabkan kegaduhan di masyarakat.
"Beliau melontarkan bahasa yang tidak beretika, menyerang yang namanya Bapak LBP yang kita tahu beliau adalah pembantu presiden yang saat ini membantu presiden dalam membangun dan mengawal pemerintahan pak Jokowi," kata Lisman saat kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2022).
Lisman juga menilai Masinton tidak menggunakan narasi yang elok dalam melempar kritikan. Salah satunya adalah diksi brutus Istana yang dilontarkan kepada Luhut. Pernyataan tersebut menurut Risma terlalu menyerang frontal.
Menurut Lisman , sebagai anggota DPR mestinya Masinton menggunakan forum formal untuk mengkritisi Luhut, meskipun begitu Risma tidak menyebut kongkritnya forum itu seperti apa bentuknya.
"Ya, kita sangat sayangkan narasi yang dibangun oleh Masinton Pasaribu mengatakan bahwa LBP adalah Brutus itu sangat disayangkan. Apalagi beliau berjasa besar membantu Pak Jokowi. Kalau dalam hal Brutus, Brutus apa, kan dia harus punya bukti juga Brutus yang disampaikan itu apa penafsiran Brutusnya," papar Lisman .
Lisman menyebut bahwa laporannya telah diterima oleh MKD. Ia berharap agar Masinton segera dimintai keterangan.
"Maka saya hadir ke MKD hari ini, 18 April 2022 dan Alhamdulillah berkas kami diterima dan kami minta MKD memanggil Bung Masinton untuk dimintai keterangan. Karena memang tidak elok lah. Kalau mau menegur atau mau mengkritik kan ada forumnya, apalagi dia anggota DPR," jelas Lisman .
Seperti diketahui halayak, Masinton mengkritik Luhut terkait penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden dalam sebuah wawancara. Masinton pun meminta Luhut bertanggung jawab atas kegaduhan yang terjadi dan juga meminta agar Luhut mundur dari jabatannya.
(ah/tb)