TendaBesar.Com - Sukabumi - Sepertinya negeri khatulistiwa masih terus akan menghadapi kondisi cuaca ekstrim dengan siklus yang makin tidak bisa diprediksi.
Dilaporkan bahwa banjir dan tanah longsor (Balor) melanda Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (17/2/2022) dan dikabarkan satu warga meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Ahad, (20/2/2022)
“Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka,” kata Muhari.
Hal itu dikuatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi. BPBD kota Sukabumi mengayampaikan bahwa peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah yang labil menimpa wilayah tersebut.
Dari hasil kajian cepat per Jumat (18/2/2022), wilayah yang terdampak banjir di wilayah tersebut telah mencakup 19 kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan.
Adapun rinciannya dari 19 kelurahan yang terdampak adalah sebagai berikut:
Kelurahan Cibeureum Hilir, Kelurahan Babakan, Kelurahan Limusnunggal dan Kelurahan Sindangpalay di Kecamatan Cibeureum. Selanjutnya, Kelurahan Nanggeleng, Kelurahan Citamiang dan Kelurahan Cikondang di wilayah Kecamatan Citamiang.
Kemudian Kelurahan Baros, Kelurahan Jayaraksa dan Kelurahan Jaya Mekar di wilayah Kecamatan Baros.
Kelurahan Subangjaya, Kelurahan Cisarua, Kelurahan Selabatu dan Kelurahan Kebonjati di Kecamatan Cikole. Berikutnya Kelurahan Sriwidari di Kecamatan Gunung Puyuh, Kelurahan Cipanengah dan Kelurahan Cikundul di Kecamatan Lembursitu. Kelurahan Benteng dan Kelurahan Sukakarya di wilayah Kecamatan Warudoyong.
Laporan dari BPBD Kota Suka Bumi menyebutkan bahwa terdapat beberapa rumah warga, fasilitas umum dan areal persawahan yang terdampak banjir. Hingga saat ini keseluruhan yang terdampak masih dalam proses pendataan di lapangan.
BPBD Kota Sukabumi menyebutkan bahwa pihaknya mengutamakan upaya penyelamatan warga terdampak dan mengevakuasinya ke lokasi yang telah ditentukan.
BPBD juga terus berkoordinasi dengan lintas instansi gabungan seperti TNI, Polri, pemerintah kecamatan, dinas terkait dan relawan serta masyarakat.
Di tempat terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga hari ini.
Kondisi cuaca tersebut diprakirakan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB hingga malam hari pukul 19.00 WIB.
Sementara itu BNPB berlandaskan informasi dari BMKG tersebut mengimbau kepada pemerintah daerah setempat bersama segenap unsur terkait juga masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi. Antara lain dengan melakukan langkah-langkah mitigasi dan pencegahan, seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat.
(ra/tb)