Oleh: Abu Wafa
TendaBesar.Com - Opini - Pidato-pidato Anis Matta tidak jarang membuat para pendengarnya terhentak dan seolah baru terbangun dari tidurnya karena terlalu lama berada dalam kenyamanan.
Karena kenyamanan itu akhirnya lupa akan tanggung jawabnya sebagai insan yang harus tetap produktif dan mengembangkan diri sehingga bermanfaat bagi orang lain.
Abu Wafa seorang pemerhati narasi melihat 4 momentum pidato Anis Matta yang mengetarkan jiwa sebagaimana dia tuliskan dalam sebuah goresan pena yang cukup panjang.
Bagaimana getaran itu dan pada saat apa saja pidato Anis Matta itu mengalirkan getaran? ini kami sajikan tulisan utuh Abu Wafa untuk anda:
"Ada 4 momentum pidato Anis Matta yang saya rasakan punya getaran jiwa yang mendalam:"
"Pertama ketika Anis Matta berpidato menerima amanah sebagai Presiden partai di depan jutaan sorot mata secara live pada hari Jumat 1 februari 2013".
"Kedua ketika Anis Matta berpidato dalam penandatanganan akte notaris berdirinya Partai Gelora Indonesia Sabtu, 9 November 2019".
"Ketiga ketika Anis Matta berdiskusi dengan Dedi Mizwar dalam acara dialog Maulid Nabi Muhammad SAW di acara Cerita Kopi GeloraTV, Selasa, 19 Oktober 2021. Sekurangnya, 2 kali suara Anis Matta bergetar sambil menahan butiran air matanya, saat bercerita seputar kehidupan Rasulullah SAW".
"Keempat ketika Anis Matta menyampaikan pidato di HUT Partai Gelora Indonesia yang kedua, Kamis, 28 Oktober 2021".
"4 momentum itu punya latar-belakang yang berbeda dan memiliki emosi jiwa yang mendalam dibalik peristiwa. Tetapi 4 momentum itu memiliki satu makna yang sama dan mendalam, satu getaran jiwa yaitu; "tanggung-jawab"
"Momentum pertama adalah momentum Anis Matta punya tanggung jawab menyelamatkan partainya dari badai. Momentum kedua adalah momentum Anis Matta mengambil tanggung jawab sebagai Ketua Umum Partai Gelora Indonesia. Momentum ketiga adalah momentum Anis Matta mengingat bagaimana beratnya tanggung jawab kenabian Rasulullah SAW beserta ujian yang menyertainya. Dan momentum keempat adalah momentum Anis Matta mengambil tanggung jawab memimpin partai turun menemui dan berkolaborasi dengan rakyat".
"Diawal-awal berdirinya partai, Anis Matta selalu dan senantiasa mengingatkan tentang semangat pertanggung-jawaban. Bahwa semua yang kita lakukan punya implikasi pertanggung-jawaban; dunia-akhirat. Anis Matta menyederhanakannya dalam sebuah quote indah dan mendalam; "Melukis Panorama Akhirat di atas Kanvas Dunia".
"Getaran jiwa dalam 4 momentum itu sangat terasa sekali. Pidato-pidato itu mengalir dari mata air keyakinan dan bermuara pada semangat pertanggung-jawaban. Pidato-pidato itu seperti listrik pemantik yang menggerakan mesin-mesin perubahan. Dan pidato-pidato itu seperti tiupan angin yang menjadikannya gelombang".
"Tiupkan Angin biar Riak Menjadi Gelombang"