TendaBesar.Com - Bogor - Sekolah At Taufiq sedang menjalankan proses pembelajaran dengan tatap muka terbatas (PTMT). Meskipun konfliknya masih belum usai, namun pasca pengambil alihan oleh Majelis Umana (MU) pembelajaran terpantau sangat kondusif. Demikian juga para guru dan karyawan melakukan tugas seperti biasanya.
Para siswi khusu' menghafal Al Qur'an
Namun di tengah suasana yang nyaman dan tenang tersebut, tiba-tiba pihak Dinas Pendidikan (disdik) Kasi Kurikulum Kota Bogor Furqon berserta jajarannya datang bersama BP-ICAT pembaruan ke sekolah dengan alasan hendak mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev) PTMT yang sedang berjalan.
Kedatangan Disdik tersebut tidak dikordinasikan dengan pihak sekolah yang saat ini sedang menguasai proses pembelajaran PTMT yakni pihak YATIB pasca pengambil alihan oleh Majelis Umana 18 Oktober 2021
Seorang guru At Taufiq, sedang memberikan materi pelajaran
Kepsek SMPIT At Taufiq versi YATIB, Ujang Wahyudin saat dikonfirmasi terkait kedatangan Diknas itu membenarkan bahwa diknas datang untuk monev PTMT. Namun kata Ujang, Diknas sama sekali tidak ada pemberitahuan bahwa mereka mau datang monev ke pada pihaknya.
“Iya ke saya tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, katanya mau monev pembelajaran PTMT tapi sekali lagi mereka tidak memberi tahu terlebih dahulu tentang kedatangan mereka kepada kami”, kata ujang saat dihubungi melalui mobile phonnya, Kamis (04/11/2021)
Siswa berolah raga untuk meningkatkan imunitas
Kedatangan Kasi Kurikulum Disdik Kota Bogor yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan dipandang sebagai sesuatu yang tidak lazim. Apalagi datangnya bersama salah satu dari pihak yang bersteru. Sehingga ada dugaan Disdik khususnya Kasi Kurikulum ada main mata dengan salah satu pihak yang berkonflik.
Dari keterangan Ujang diketahui bahwa ada berkas-berkas yang dibawa dan diserahkan oleh Kepsek versi YAAB, Abdul Hakim kepada Kasi Kurikulum Disdik Kota Bogor Furqon di lokasi PTMT. Sehingga guru dan karyawan yang memihak YATIB menilai monev yang dilakukan Kasi Kurikulum Disdik Kota Bogor itu setingan.
Sebagian guru melakukan pembelajaran PJJ atau daring
“Wallahu a'lam faktanya demikian, bahwa Pak Hakim sudah bawa berkas-berkas yang sudah disiapkan dan diserahkan ke Kasi Kurikulum Pak Furqon”, sambung Ujang
Terkait hal ini, tendabesar.com mencoba mengkonfirmasi kepada Kasi Kurikulum Disdik Kota Bogor, Furqon. Namun hingga berita ini dirilis tidak ada tanggapan apapun dari yang bersangkutan. (fhj/tb)