TendaBesar.Com - Jakarta - Sosok Hadi Pranoto belakangan ini menjadi polemik dan ramai dibicarakan oleh masyarakat. Hadi Pranoto menjadi buah bibir masyarakat setelah dirinya diwawancarai musisi Herdian Aji Prihartanto alias Anji.
Dalam video viral tersebut Hadi Pranoto menjelaskan jika dirinya telah menemukan anti body covid-19 yang telah menyembuhkan ribuan orang terpapar covid-19.
Hadi juga menyampaikan bahwa anti body covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan mereka yang terpapar corona virus juga bisa mencegah mereka yang belum terpapar.
Kecepatan cairan anti body temuan Hadi Pranoto tersebut dalam menyembuhkan mereka yang terpapar covid adalah maksimal 3 hari dan seketika itu juga anti body langsung kuat dan tidak mudah kembali terserang.
"Anti body covid-19 yang kita punya, kita hanya memerlukan waktu 2 sampai 3 hari untuk sembuh, setelah itu anti body kita sudah kuat dan kemampuan kita melawan covid-19 bisa maksimal", kata Hadi menjawab pertanyaan Anji.
Dalam video tersebut Hadi menyampaikan bahwa panas matahari di Indonesia yang rata-rata berkisar 30 drajat tidak mampu membunuh virus covid-19. Sebab panas yang dibutuhkan untuk membunuh virus tersebut di atas 350 drajat.
"Panas mata hari memang mampu membunuh virus secara keseluruhan, tapi jarak antara mata hari dengan bumi itu kan cukup jauh sekali, tidak mungkin virus yang begitu kuat dosisnya bisa terbunuh dengan sirkulasi udara yang ada di Indonesia, karena kalo mau membunuh virus covid-19 harus di atas 350 drajat", tutur Hadi
Viralnya video Anji dengan Hadi serta berbagai pernyataan Hadi yang dianggap kontroversial, tak plak membuat wakil ketua umum Partai Gelora Fahri Hamzah (FH) ikut bersuara. Dalam unggahan twiternya FH menyapa Hadi Pranoto dengan menanyakan kabar.
"Pagi, apa kabar Hadi Pranoto?" tulis Fahri, Senin, (3/8/2020)
Dalam ungghannya FH juga menyindir para saintis yang hanya sibuk di laboratorium dan tidak sama sekali bersuara atas persoalan covid-19 sehingga muncul Sosok dukun Hadi Pranoto dengan segala kontroversial yang ditimbulkannya.
"Di negeri yang para saintis terkurung di ruang lab tanpa juru bicara. Maka yang akan tampil menjawab persoalan adalah dukun atau “Prof” Hadi Pranoto," tulis Fahri
Dalam lanjutan tulisannya FH juga mewanti-wanti masyarakat, jangan sampai di tengah kerja senyap para peneliti dan polemik Hadi Pranoto tiba-tiba muncul kabar vaksin impor sudah masuk.
"Entah apa yang dilakukan para peneliti kita di lab, tak ada kabar, nanti tiba-tiba keluar berita, “vaksin impor sudah tiba!”. Lah, kirain lagi bikin sendiri diam-diam ternyata enggak ngapa-ngapain. Lalu muncullah harapan palsu dari mana-mana", lanjut FH dalam tulisannya
Karena itu FH meminta para saintis tampil berbicara di depan publik apa yang mereka lakukan dan sudah sampai mana prosesnya.
"Kalau para saintis ada jubir-nya, maka bicaralah sekarang. Progres apa yang sudah kita capai dalam menjawab tantangan pandemi ini. Bangsa ini ingin mendengar. Apa semua pada kapok dengan kasus vaksin flu burung dulu?" tanya Fahri.
Di akhir cuitannya FH menyinggung pentingnya persatuan. Apalagi, sumberdaya Indonesia begitu banyak, hutannya lebat, laut dan darat adalah sumber herbal dan obat. Demikian juga para sarjana lulusan yang hebat-hebat, maka sebenarnya yang dibutuhkan adalah persatuan.
"Maka, yang diperlukan hanyalah tenaga pemersatu ke depan. Ini kunci! Ilmuan harus bersatu dan berada di depan. Jangan biarkan politisi mendominasi percakapan soal pandemi ini," tegasnya (af/tendabesar)