Oleh : Komara Hendra
TendaBesar.Com - Opini - Hari ini adalah hari bersejarah untuk umat muslim, hari dimana seorang manusia yang pada akhirnya mendapat gelar "Nabi" dalam derajat kenabian di atas derajat para Wali dan Syekh.
Hari ini adalah hari dimana diujinya keyakinan dan keta'atan seorang hamba kepada perintah Tuhannya meski hanya melalui mimpi.
Hari dimana Nabi Ibrohim A'laihissalam menafsirkan mimpinya yang berulang-ulang selama 3 malam berturut-turut, yang di perintahkan Alloh Subhanahu wata'ala untuk menyembelih Nabi Ismail, anak yang begitu dicintai dan disayanginya. Yang pada saat itu digantikan oleh Alloh SWT dengan seekor qibas (domba jantan), yang sampai saat ini diperingati sebagai HARI RAYA I'EDUL ADHA ATAU I'EDUL QURBAN.
Hari Raya yang Agung dan lebih agung derajatnya disisi Alloh SWT dari Hari Raya I'EDUL FITRI.
Inilah hari "tarbiyah". Sunnah kita melaksanakan puasa pada hari ini, dengan balasan pahala sama dengan 1 tahun berpuasa.
Sejarah adalah bukan merupakan legenda atau mitos. Sejarah adalah kejadian nyata yang menjadi kisah dan cerita dimasa lalu untuk menjadi teladan bagi kita dimasa kini.
Sejarah akan dicatat dan diakui oleh semua manusia yang mempelajari dan mengetahui serta meyakini kebenarannya.
Oleh karenanya ini merupakan sejarah besar ummat manusia khususnya ummat Islam. Dan kepada setiap pemeluk agama Islam WAJIB meyakininya.
Semoga tulisan ini bisa menjadi manfaat, untuk kita semuanya, karena Agama adalah menjadi sendi dasar di Negara Pancasila ini, maka selaku pemeluk Agama harus mampu melaksanakan segala apapun yang ada di dalamnya sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sesuai dengan ajaran Agama dan Kepercayaan masing-masing.