Cara Mudah dan Cepat Mengetahui Orang Sedang Berbohong Padamu


TendaBesar.Com
- Jakarta - Kebohongan adalah bagian dari kehidupan manusia. Kadang-kadang, kebohongan bisa dianggap sebagai suatu hal yang tidak berbahaya, misalnya ketika anak kecil berbohong tentang siapa yang memecahkan vas bunga di rumah. Namun, ada kalanya kebohongan dapat berdampak buruk pada seseorang, terutama jika kebohongan itu dilakukan oleh orang yang kita percayai.

Maka dari itu, penting untuk bisa mengenali tanda-tanda seseorang berbohong pada kita. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda mengetahui seseorang sedang berbohong atau tidak.

1. Perhatikan bahasa tubuh

Bahasa tubuh bisa memberikan banyak petunjuk tentang apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Ada beberapa gerakan tubuh yang menjadi ciri khas orang yang sedang berbohong, misalnya memegang mulut, menyentuh hidung, atau menggosok-gosok mata. Hal ini disebabkan karena orang yang berbohong merasa cemas atau tidak nyaman, dan gerakan tubuh tersebut merupakan cara alami untuk melepaskan kecemasan.

Selain itu, ada beberapa gerakan tubuh yang juga bisa menjadi tanda-tanda kebohongan, seperti:

  • Menjauhkan diri dari orang yang diajak bicara
  • Menghindari kontak mata
  • Melipat tangan di depan dada
  • Berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat
  • Meringis atau menggigit bibir

Namun, perlu diingat bahwa gerakan tubuh tersebut tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong. Ada orang yang secara alami memiliki kecenderungan untuk melakukan gerakan tubuh tertentu, atau mungkin sedang merasa tidak nyaman karena hal lain. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda kebohongan lainnya untuk dapat memastikan.

2. Amati ekspresi wajah

Selain gerakan tubuh, ekspresi wajah juga bisa menjadi petunjuk apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Beberapa ekspresi wajah yang sering muncul pada orang yang sedang berbohong antara lain:

  • Tertawa terlalu lebar atau terlalu sering
  • Merasa tidak nyaman dan cemas
  • Berbicara dengan mata yang terlihat kosong atau tidak fokus

3. Menarik bibir ke arah dalam

Namun, seperti gerakan tubuh, ekspresi wajah juga tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong. Ada orang yang secara alami memiliki ekspresi wajah tertentu, atau mungkin sedang merasa tidak nyaman karena hal lain.

4. Perhatikan intonasi suara

Intonasi suara juga bisa memberikan petunjuk apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Orang yang sedang berbohong cenderung menggunakan intonasi suara yang berbeda dengan ketika mereka berbicara jujur. Misalnya, seseorang yang sedang berbohong mungkin akan berbicara dengan suara yang lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya, atau mungkin terdengar terlalu lambat atau terlalu cepat.

Selain itu, ada beberapa tanda-tanda lain pada intonasi suara yang bisa menunjukkan seseorang sedang berbohong, seperti:

  • Terdengar tidak yakin atau ragu-ragu
  • Berbicara dengan nada yang datar dan monoton
  • Mengulang kata-kata atau frasa tertentu
  • Menghindari atau mengabaikan pertanyaan yang sulit dijawab

Namun, perlu diingat bahwa intonasi suara juga tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong. Ada orang yang secara alami memiliki intonasi suara tertentu, atau mungkin sedang merasa tidak nyaman karena hal lain.

5. Perhatikan detail yang tidak konsisten

Seseorang yang sedang berbohong cenderung sulit untuk mengingat detail dengan benar. Oleh karena itu, perhatikan detail-detail yang diutarakan oleh orang tersebut dan pastikan apakah detail tersebut konsisten dengan ceritanya. Misalnya, jika seseorang mengatakan bahwa dia tidak punya waktu untuk melakukan sesuatu pada hari itu, tetapi kemudian mengatakan bahwa dia berada di tempat yang sama pada saat itu, maka hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berbohong.

Selain itu, perhatikan juga jika ada perubahan cerita atau detail yang ditambahkan secara tiba-tiba. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berusaha untuk menutupi kebohongan atau membuat ceritanya terlihat lebih meyakinkan.

6. Tanyakan pertanyaan yang spesifik

Jika Anda curiga seseorang sedang berbohong, cobalah untuk mengajukan pertanyaan yang spesifik untuk memastikan kebenaran ceritanya. Pertanyaan yang spesifik dapat memaksa seseorang untuk memberikan jawaban yang lebih rinci dan detail, dan memungkinkan Anda untuk melihat apakah ada perbedaan antara jawaban yang diberikan sebelumnya.

Misalnya, jika seseorang mengatakan bahwa dia tidak bisa bertemu dengan Anda pada hari itu karena dia sibuk dengan pekerjaannya, cobalah untuk bertanya secara spesifik tentang pekerjaannya. Pertanyaan seperti "Apa yang membuat pekerjaanmu sibuk hari ini?" atau "Apa yang harus kamu kerjakan hari ini?" dapat membantu Anda untuk memastikan kebenaran ceritanya.

7. Gunakan teknologi

Teknologi juga bisa membantu Anda untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Misalnya, Anda bisa menggunakan perangkat pendeteksi kebohongan atau poligraf untuk membantu memastikan kebenaran cerita seseorang. Namun, perlu diingat bahwa teknologi tersebut tidak selalu akurat dan bisa memberikan hasil yang tidak benar.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, Riverside, ditemukan bahwa meskipun teknologi seperti perangkat pendeteksi kebohongan bisa membantu untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak, teknologi tersebut masih memiliki tingkat akurasi yang rendah dan tidak bisa diandalkan sepenuhnya.

Kesimpulan

Mengenali seseorang sedang berbohong tidaklah mudah, namun dengan memperhatikan beberapa tanda-tanda yang telah disebutkan di atas, Anda dapat memperbesar kemungkinan untuk mengenali kebohongan seseorang. Namun, perlu diingat bahwa tidak selalu semua tanda-tanda tersebut muncul pada setiap orang yang sedang berbohong, dan tanda-tanda tersebut juga bisa muncul pada orang yang sedang mengalami situasi yang sulit atau sedang merasa tidak nyaman.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan konteks dan situasi yang sedang terjadi, serta menggunakan akal sehat dalam menilai kebenaran cerita seseorang. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan dan sebaiknya tanyakan pertanyaan yang spesifik atau gunakan teknologi jika memang diperlukan.

Sumber:

  • Bond, C. F., & DePaulo, B. M. (2006). Accuracy of deception judgments. Personality and social psychology review, 10(3), 214-234.
  • Hartwig, M., & Bond, C. F. (2011). Why do lie-catchers fail? A lens model meta-analysis of human lie judgments. Psychological bulletin, 137(4), 643-659.
  • Vrij, A., Fisher, R. P., & Blank, H. (2017). A cognitive approach to lie detection: A meta-analysis. Legal and Criminological Psychology, 22(1), 1-21.
  • Levine, T. R., Kim, R. K., & Hamel, L. M. (2017). People's ability to detect deception in real-time communication: Effects of message type, modality, and baseline accuracy. Journal of Language and Social Psychology, 36(5), 540-561.
  • Bond, C. F., & DePaulo, B. M. (2008). Individual differences in judging deception: Accuracy and bias. Psychological bulletin, 134(4), 477-492.
  • Granhag, P. A., & Strömwall, L. A. (2004). Deceptive communication. The International Handbook of Psychology, 47-67.
  • Ruscio, J. (2009). Examining the validity of polygraph examinations. The Journal of forensic psychiatry & psychology, 20(sup1), S55-S69.
  • Iacono, W. G., & Lykken, D. T. (1997). The validity of polygraph tests: A meta-analysis. Law and human behavior, 21(5), 443-497.
  • American Psychological Association. (2004). Resolution on the Use of Polygraph Examinations. American Psychologist, 59(1), 77-79.

Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال