TendaBesar.Com - Kisah - Seorang wanita bernama Taaliah Hajra Camilo asal Filipina memutuskan untuk berhijrah memeluk agama islam setelah melakukan berbagai penelitian yang cukup lama.
Kisahnya yang berhijrah dan mantap memakai hijab setelah memeluk agama Islam ini viral di TikTok baru-baru ini.
Taaliah membagikan pengalamannya yang sedang terharu menangis detik-deetik mengucapkan syahadat saat memeluk Islam pada 16 November 2021.
Taaliah menceritakan perjalanannya dalam mengenal agama Islam hingga mengucapkan dua kalimat syahadat adalah perjalanan yang cukup panjang.
Sejak kecil Ia diantar oleh kedua orang tuanya ke Seventh Day Adventist sebuah tempat peribadatan keyakinnya sebelumnya. Meski demikian ia merasa bahwa Tuhan Allah itu hanya satu bukan dua, tiga apalagi lebih. Kepercayaan itu memeng telah menghujam dalam jiwanya meskipun ia tinggal di lingkungan masyarakat non muslim.
"Waktu masih kecil, ibu dan bapak yang mengantar saya ke Seventh Day Adventist (SDA). Saya masih muda waktu itu tapi saya sadar dengan kepercayaan bahwa kita itu hanya ada satu Tuhan. Jadi semakin dewasa, saya tetap teguh dengan kepercayaan itu walaupun tinggal di mayoritas agama non muslim," ungkap Taaliah kepada Mstar, seperti dilansir oleh wolipop.detik.com, Sabtu, (2/7/2022)
Melanjutkan ceritanya, Taaliah mengatakan bahwa suatu malam ia termenung melihat bulan dan bintang-bintang yang bertebaran di langit. Pemandangan yang indah, dapat menghadirkan cinta namun ia bingun bagaimana cara mewujudkannya. Namun tak lama setelah ia berpikir, ia mendapatkan jawabannya.
"Pernah satu malam itu, saya termenung ketika melihat bintang dan bulan, saya sadar bahwa saya selalu terikat dengan dunia ini dan hidup berdasarkan apa yang saya percaya. Saya tanya pada diri sendiri, bagaimana caranya mewujudkan rasa cinta tapi hati tidak merasa gembira? Tak lama habis itu saya mendapatkan jawaban bahwa saya rindu rasa cinta dari Allah," kata Taaliah.
Taaliah merasa terketuk mencoba beribadah seperti yang dilakukan kaum muslimin. Bermula pada Ramadan 2021, hatinya terketuk dan mencoba menjalankan cara hidup orang Islam seperti puasa. Ternyata dia mendapatkan ketengangan, kenyamanan dan kebahagiaan. Lantas hal itulah yang membuat dirinya mantap memeluk agama islam.
"Dengan izin Allah, pada 16 November 2021 saya mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan ustaz Aleem Muhammad Said M. Tuncaling di Mindanao State Universitas, Marawi City di Filipina," tutur Taaliah.
Pada saat mengucapkan dua kalimah syahadat, seperti ada rasa yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Ada bahagia yang luar biasa yang akhirnya membuat dirinya seketika menangis terharu.
Usai mengucapkan dua kalimat syahadat hatinya juga terketuk untuk mengenakan hijab sebagaimana perintah Allah. Penampilannya dengan berhijab ternyata membuat dirinya merasa lebih dihormati dan dihargai di tengah masyarakat Filipina.
Ketika mengucapkan dua kalimat syahadat, Taaliah ditemani oleh anggota keluarganya. Mereka kemudian memberikan Taaliah hijab untuk dipakai ketika itu dan dia menurutinya seperti ada kemudahan dimana keinginnya nyambung dengan support keluarganya.
"Saya lebih merasa nyaman dan dihormati ketika memakai hijab. Ketika pertama kali mengucapkan dua kalimat syahadat saya menangis karena ada satu perasaan bercampur baur tak bisa diungkapkan," tutur Taaliah.
Rasa syukur yang tidak bisa ia sampaikan dalam bentuk rangkaian kata dimana ia mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya. Taaliah juga menceritakan bahwa keinginannya untuk berhijrah tak ada paksaan dari siapapun.
"Awal mula mengenal Islam tidak dipengaruhi siapapun. Perjalanan ini hanya saya yang tahu. Sebelum mualaf, ibu dan bapak sadar saya mempunyai kepercayaan yang berbeda tapi mereka sangat menghormati dan tidak pernah marah atau tidak setuju dengan keputusan saya," ungkap haru Taaliah.
Setelah resmi memutuskan mualaf, Taaliah mulai beradaptasi ketika berada di dalam rumah. Keluarganya juga memahami apa yang tidak bisa Taaliah makan semenjak mualaf. Makanan halal dan haram sudah mulai dia perhatikan. Ia juga mulai belajar berpuasa.
"Teman sesama Muslim memberi tahu bulan puasa adalah suci. Saya coba belajar berpuasa sebagai orang Islam tahun ini. Tapi saya tidak merayakan Hari Raya seperti umat Islam lain, saya hanya salat Ied dengan teman”, kata Taaliah
Hal yang membuat dirinya makin terharu berbinar dimana adiknya mengikuti jejaknya. Adiknya juga memutuskan berhijrah setelah tertarik dengan sikap kakaknya yang jauh berbeda setelah muallaf.
“Siapa sangka, tidak lama habis itu adik saya hatinya juga terketuk untuk memeluk agama Islam. Ia tertarik apa yang saya jalankan," ungkap Taaliah terkejut.
Meskipun Taaliah si dara cantik itu merasa kesulitan karena tinggal di daerah minoritas. Namun, perkara tersebut bukanlah penghalang baginya untuk tetap pada keyakinan barunya agama Islam. Taaliah juga menceritakan anggapan orang Filipina terkait dengan mereka yang beragama islam yang rata-rata masih negative.
"Bagaimana kita memakai busana yang terlihat sederhana dan menutup aurat sebagai lambang agama Islam. Di Filipina, kebanyakan orang belum mengetahui tentang Islam. Mereka menganggap jika kamu mualaf, kamu adalah golongan 'muslim palsu', dimana kepercayaan ini cuma wujud dan tergolong dalam suku kaum tertentu saja," ujarnya.
Taaliah menyampaikan bahwa dirinya bukanlah perempuan muslim yang sempurna. Karena hal itu ia terus belajar menjadi muslimah yang baik sesuai dengan petunjuk Allah dan kitab Al Qur’an dan sunnah Rosulnya. Meskipun tempat tinggalnya mayoritas menganggap islam itu sebagai teroris.
"Saya bukanlah seorang muslimah yang sempurna tetapi saya tidak pernah putus asa untuk terus belajar agama Islam. Saya tinggal di kawasan yang tak semua orang paham dengan Islam dan memandang Islam sebagai teroris," sambung Taaliah.
Taaliah bertekad untuk tetap berpegang teguh pada agama barunya Islam. Ia juga mengungkapkan apa alasan dirinya mengunggah kisah perjalanan mualafnya di akun media sosialnya.
"Saya menggunakan platform media sosial ini untuk membuka mata warganet bahwa Islam adalah agama yang tenang dan aman. Kehidupan di dunia ini akan menjadi lebih baik apabila kita menghargai dan saling menghormati sesama. Serta menjalani amalan tanpa memandang agama, bangsa, kepercayaan, kedudukan sosial dan sebagainya," pungkas Taaliah.
Kita do’akan semoga Taaliah dan keluarganya dijaga oleh Allah, dimudahkan segala urusannya dan menjadi juru selamat di negerinya.
(fer/tb)