TendaBesar.Com - Bogor - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Jawa Barat beberapa hari terakhir membuat warga cukup khawatir. Pasalnya kebanyakan wilayah Jawa Barat berbentuk bebukitan yang tanahnya relative labil dan rawan longsor.
Kekhawatiran itu terbukti, tepatnya Sabtu, (21/5/2022) petang seorang wanita yang sedang hamil delapan bulan, Fitri (32), berhasil selamat dari bencana tanah longsor di Kampung Pasirpogor, Desa Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Peristiwa longsor itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam peritiwa itu dua rumah rusak berat dan dua rumah lainnya rusak ringan dan merenggut empat korban jiwa.
Fitri dan beberapa keluarganya diselamatkan warga setelah tertimbun bersama rumah tempat tinggalnya. Fitri mengatakan bahwa dirinya bersama anak-anaknya tertimbun selama 5 menit sebelum akhirnya diselamatkan.
"Ada lima menit saya sama anak-anak terjebak, sebelum ditolong warga. Pada ngeliat kepala anak-anak terus diangkat”, ungkap Fitri saat ditemui awak media di tempatnya mengungsi tak jauh dari lokasi kejadian, Ahad, (22/5/2022).
Sementara itu suami Fitri tidak tertolong sebab pada saat kejadian, posisi suaminya berada dibalik pintu dapur yang jebol akibat terjangan tanah longsor.
Suami saya nggak tertolong, posisinya dekat pintu dapur," lanjut Fitri sembari bersedih
Kronologis kejadiannya bermula ketika dirinya bersama ketiga anaknya, Adit (8), Akbar (9), dan Salma (5), serta suaminya, Duduh (40) sedang berada di dalam rumah saat hujan deras sekitar pukul 17.00 WIB.
Fitri mengaku sempat melihat air keluar dari sela-sela tembok turap penahan tebing dengan tinggi sekitar 6 meter tepat di depan rumahnya. Sementara tepat di atas tebing itu merupakan bangunan sebuah vila.
Tak berselang lama, Fitri melihat adanya pergerakan bebatuan penahan tanah yang dibarengi dengan aliran air, sehingga membuat dirinya bersama sekeluarga ketakutan dan lari ke dapur diiringi suara gemuruh reruntuhan tembok turap tersebut.
"Saya lagi melihat air yang keluar dari vila di atas. Banjir ke depan rumah. Dari batu juga keluar air, pas saya lihat bergerak langsung lari ke dapur," beber Fitri.
Setelah material longsoran menghujani dan menimbun rumahnya, Fitri mencoba berusaha menyelamatkan ketiga anaknya. Namun, mereka tidak mampu keluar karena mereka terjebak material longsoran yang menggulung rumahnya. Beruntung ada warga yang melihatnya hingga beramai-ramai menolongnya dan akhirnya berhasil diselamatkan.
Sementara suaminya, Duduh (40) tidak mampu bertahan. Ayah kebanggaan anak-anaknya itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah beberapa waktu tertimbun material longsor.
Tidak hanya rumah Fitri yang dihajar oleh longsornya bebatuan turap penahan tebing di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tersebut. musibah itu juga menghancurkan satu rumah lainnya, hingga menewaskan tiga penghuninya.
Dalam rumah tersebut ditemukan Uum (70), seorang nenek meninggal dunia dalam kondisi sedang menggendong cucunya, Nafis (4). Keduanya dievakuasi setelah tim SAR gabungan dan relawan melakukan pencarian beberapa jam di lokasi kejadian.
"Saat itu posisinya seperti menggendong, nenek dan cucu saat ditemukan, Ahad dini hari," ungkap Penata Bencana Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Muhammad Adam seperti dilansir Antara.
Sementara korban meninggal lainnya di rumah tersebut adalah Eneng (30), ibunda dari Nafis. Almarhumah Eneng merupakan korban terakhir yang dievakuasi oleh tim SAR, Minggu (23/5/2022) sekitar pukul 13.30 WIB, dengan kondisi tertumpuk material longsor di area teras rumahnya yang kini sudah tak berbentuk.
"Kalau dari denah rumah yang kami dapat itu posisinya di depan, teras. Karena rumah tersebut menghadap tebing dan kondisinya terjepit motor," kata Adam.
Adapun suami Eneng, Hilman, berhasil selamat dari peristiwa naas tersebut. Hilman termasuk dari lima orang yang selamat dari total sembilan korban tanah longsor di Kampung Pasir Pogor, Cijeruk Bogor itu.
Dalam keterangannya Camat Cijeruk, Bangun Septa mengatakan bahwa para korban meninggal dunia akibat longsor tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta untuk keperluan visum.
"Dibawa ke Kramat Jati untuk visum, sebagai laporan awal untuk tindakan awal Kepolisian. Ada permintaan dari keluarga untuk dilakukan visum," kata Bangun.
Bangun menyatakan bahwa para korban yang meninggal dunia akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) wilayah Cijeruk setelah proses visum di RS Kramat Jati selesai.
(ah/tb)