TendaBesar.Com - Jakarta - Seperti diketahui bahwa Ade Armando adalah salah satu penggiat media social yang kerap kali membuat pernyataan-pernyataan kontrovesial yang melukai hati rakyat terlebih umat islam.
Meskipun telah berkali-kali sosok Dosen UI itu dilaporkan ke pihak kepolisian namun seolah beliau kebal oleh hukum, tak satupun masyarakat meihat ada kasusnya yang diproses.
Terakhir yang viral adalah kasus Ade Armando yang menfitnah Ustaz Adi Hidayat (UAH) menggelapkan dana sumbangan Rakyat Indonesia ke Palestina melalui Yayasan UAH. Ade Armando saat membuat masyarakat berang, namun dia tetap tidak tersentuh hukum atas berbagai pernyataan kontroversinya.
Baru-baru ini beredar banyak sekali video mengenai kehadiran Ade Armando di Aksi mahasiswa 11 April 2022 atau aksi 411. Kehadiran Ade Armando membuat peserta aksi melampiaskan kekesalannya. Tak ayal Ade Armando Bonyok di hajar masa. So bagai mana kronologisnya? Simak di sini...!
Awalnya viral sebuah video berdurasi 2 menit 44 detik di grup-grup media social whatsapp yang memperlihatkan Ade Armando sedang diwawancarai oleh awak media. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak ikut demo melainkan hanya memantau berjalannya demo mahasiswa.
“Tidak saya mantau, saya tidak ikut demo, saya hanya mantau. Sebenarnya yang saya dukung adalah semangat menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau amandemen agar tiga periode, itu yang saya tolak ”, kata Armando, Senin, (11/4/2022)
Lantas Ade Armando menjelaskan kondisi Aliasi BEM SI yang pecah menjadi dua kubu. Ia menjelaskan bahwa Aliansi BEM SI terpecah menjadi BEM SI Rakyat Bangkit dan BEM SI Kerakyatan. Armando menyesalkan hal itu terjadi.
“Tapi katanya pecah ya BEM SI-nya, BEM SI Rakyat bangkit sama BEM SI Kerakyatan. Yang turun ini kan cuma rakyat bangkit ya, nah itu sedih juga kita yak kok bisa-bisanya aliansi BEM itu sampai ada pecah seperti ini”, sambung Armando
Armando juga menjelaskan saat ini minimal ada lima Aliansi BEM yang digerakkan mahasiswa dan Armando mengatakan bahwa situasi tersebut tidak kondusif buat Demokrasi di Indonesia.
“Terus ada BEM nusantara dan BEMnusantara juga pecah kan? Ada BEM nusantara versi Eko dan Versi Dimas dan kemaren hari munggu ada Aliansi Mahasisa Indonesia. Jadi sekarang ada lima aliansi loh dan ini kayaknya gak sehatlah buat demokrasi Indonesia”
Tak lama setelah Video itu beredar, muncul lagi video Ade Armando yang sedang adu mulut dengan emak-emak. Video yang berdurasi 15 detik itu memperlihatkan Ade Armando awalnya tersenyum berhadapan dengan demonstran emak-emak yang ada di depannya. Suara wanita dalam video menyebut ade Armando munafik.
“Bulan puasa, Bazer, Bazer, Munafik, penjilat, sadar kamu sadar, sadar bulan puasa”, kata suara dalam video
Lantas Ade Armando terlihat marah sembari menunjuk kearah wanita yang mengatainya sambil berucap “Apa kamu”, kata Armando dengan mimic menahan marah
Setelah video berdurasi 15 detik beredar, lantas beredar lagi video berdurasi 21 detik yang memperlihatkan Ade Armando disoraki oleh demonstran. Tiba-tiba ada yang memukul ke arah peria yang berbadan agak bongsor itu, kemudian terjadi keributan dan tak terkendali. Masa semakin menggerubuti dan menyerang peria yang dijuluki buzzer itu.
Ia berusaha diamankan oleh beberapa orang, namun karena masa yang sudah kadung emosi dan jumlahnya amat besar bogem dan tendangan bertubi-tubi dialamatkan dan telak mengenai Ade Armando. Pria kontroversi itupun tumbang dan menjadi bulan-bulanan masa.
Dalam video lain berdurasi 27 detik yang juga beredar luar di media social, Ade Armando nampak setengah telanjang terkapar di tanah. Tendangan bertubi-tubi mendarat di tubuhnya. Iapun tidak mampu berbuat apa-apa. Ia hanya menutupi mukanya dengan tangannya.
Seorang peserta demontran berbaju merah terlihat menghalau pukulan dan tendangan yang dialamatkan kepada Ade Armando sembari berucap sudah cukup, cukup. Suara lain terdengar udah bang-udah bang, kasian, kasian. Yang lain mengatakan amanin, amanin.
Video berikutnya berdurasi 43 detik memperlihatkan Ade Armandu diamankan oleh pihak kepolisian. Dari mukanya mengucur darah segar, matanya lebam, kepalanya bocor. Lantas ia dilarikan ke komplek gedung DPR
Di tempat terpisah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai insiden pengeroyokan Dosen UI, Ade Armando, saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI mencoreng wajah demokrasi. Muldoko menyebut pengeroyokan itu sebagai tindakan para pengecut.
"Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap Saudara Ade Armando," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Senin (11/4/2022).
Terhadap kejadian itu, Moeldoko meminta aparat keamanan tidak ragu-ragu mengambil tindakan tegas.
"Cari (pelakunya), temukan, dan tindak tegas!” kata Moeldoko
Moeldoko menilai penyampaian gagasan yang bersifat anarkistis tidak akan menghasilkan apa-apa, dan itu sama saja dengan memaksakan kehendak.
"Orang Indonesia pasti sudah bisa membedakan antara demokrasi dan anarkistis," pungkasnya.
Sementara itu Polri menduga demonstrasi yang digelar di sejumlah daerah pada 11 April 2022 telah disusupi kelompok Anarko. Dugaan itu didasarkan pada analisa dari video aksi unjuk rasa yang diterima aparat keamanan.
"Kalau saya melihat dari beberapa kutipan-kutipan video yang dikirim dari wilayah yang saat ini juga masih didalami oleh Polda Metro Jaya, kelompok-kelompok Anarko masuk ke situ," kata Kadiv Humas Polda Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Menurut Dedi, dugaan keterlibatan Anarko dalam aksi 411 berdasarkan dari identitas serta pakaian khas yang kerap dikenakan oleh kelompok Anarko.
"Dari identitas bajunya, kemudian kekhasannya dia, ini yang masih didalami rekan-rekan Polda Metro Jaya dan juga beberapa wilayah," ujarnya.
Seperti diketahui mahasiswa turun ke jalan setelah melakukan berbagai kajjian tentang kebijakan pemerintah yang dianggap akan sangat menyengsarakan rakyat. Antara lain kenaikan BBM yang pantastis, wacana penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden dan utang Negara yang membengkak pantastis.
(ah/tb)