TendaBesar.Com - Opini - Setiap orang hakikatnya berada pada tempat yang amat sangat dekat dengan Allah sang pencipta alam semesta. Kedekatan itu disebutkan dalam firman Allah Azza wa Jalla yang berbunyi:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)
Yakinilah sahabatku, bahwa kedekatan dengan Allah SWT mendatangkan manfaat yang sangat besar dalam kehidupan. Tidak ada doa kita yang tidak dikabulkan, tidak ada dosa kita yang tidak diampuni, tidak ada kesulitan kita yang tidak dimudahkan. Maka dari itu mendekatlah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya, Mudaah bukaaan?
Mereka yang beriman, akan merasakan bahwa setiap gerak ibadahnya terasa nikmat karena didasarkan pada rasa cinta kepada Zat Yang Maha Agung. Karena itu hendaklah selalu berupaya menjaga kedekatan dan senantiasa bergantung kepada-Nya.
Kesedihan yang membuat seseorang makin dekat dengan Allah Azza wa Jalla itu jauh lebih baik daripada kesenangan yang membuat terlena lupa mengingat atau berzikir kepada-Nya. Maka jangan dulu mudah mengeluh atas apa yang ditetapkan Allah Azza wa Jalla terhadap diri kita.
Apalagi jika hal itu berupa musibah ataupun masalah, karena bisa jadi semuanya adalah jalan dari Allah Azza wa Jalla agar diri semakin dekat dengan-Nya.
Jangan mengeluh bila Allah SWT tetapkan masalah dalam hidup kita, karena itu adalah jalan agar hamba-Nya terus bergantung pada-Nya.
Dan mungkin pada saat seseorang mendapatkan kenikmatan, hatinya tak pernah dia asah dengan rasa syukur, sehingga Allah beri sedikit ujian agar hatinya kembali bijaksana mengharap kebaikan Rabb-Nya.
Saat Allah Azza wa Jalla menghadirkan kesulitan, janganlah dulu merasa berkecil hati dengan menyangka bahwa Allah telah meninggalkan kita.
Karena Allah Azza wa Jalla tak pernah sedikitpun meninggalkan hamba-Nya, hanya saja kadang kita yang tidak pandai memahaminya, dan selalu bertindak semaunya.
Allah Azza wa Jalla selalu dekat dengan hamba-hamba-Nya, bahkan lebih dekat dari yang kita sangkakan. Maka tetaplah tenang saat Allah mberi kita ujian karena Allah tidak memberi ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya.
Allah Azza wa Jalla akan memberikan balasan sesuai dengan amalan yang kita lakukan ( al jaza’ min jinsil ‘amal), sebagaimana firman-Nya,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 152)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
“Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (HR. Muslim:2.675)
Juga dalam lafazh,
وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhori: 7.405)
Allah Azza wa Jalla menyebut-nyebut hamba-Nya dengan Kalam yang Dia perdengarkan pada para malaikat yang Dia kehendaki. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam lafazh hadits,
ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
“Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (HR. Bukhori: 7.405)
Juga dikuatkan dalam hadits shahih lainnya,
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ
“Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril seraya berkata, “Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.” (HR. Bukhari no. 7485 dan Muslim no. 2637)
Hadits ini menunjukkan betapa dekatnya hamba pada Allah Azza wa Jalla dan dekatnya Allah Azza wa Jalla pada hamba-Nya. Di antara nama Allah adalah: Al Qariib Al Mujiib (Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan)...
Musibah, ujian, ataupun masalah yang paling berat sekalipun akan senantiasa menjadikan kita semakin baik, bila kita memahami bahwa semua itu adalah jalan Allah Azza wa Jalla untuk memberi kita kasih sayang-Nya.
Oleh karena itu senantiasalah berprasangka baik atas segala apapun yang sudah menjadi ketetapan-Nya, agar kita senantiasa semakin dekat dengan-Nya...
Bersabarlah atas musibah yang menimpa, karena Allah Azza wa Jalla takkan pernah mendatangkan ujian-Nya bila Allah Azza waJ alla tak menyediakan hikmah yang luar biasa setelahnya, dan Allah Azza wa Jalla sudah pasti tahu apa-apa yang menjadikan kita semakin baik.
Maka yakinlah bahwa musibah yang kita dapatkan saat ini hanyalah jalan agar kita tak jauh dari-Nya.
So jangan pernah lelah beristighfar dan memohon ampun, karena itu akan menghadirkan ketenangan dan kebahagiaan.
Semoga bermanfaat!