TendaBesar.Com - Opini - Dalam hidup ini, manusia pasti tidak luput dengan pencarian. Mencari segala sesuatu untuk memperoleh tujuan tertentu. Mencari rezeki hingga bekerja keras, supaya hidup diliputi kekayaan.
Mencari ilmu hingga merantau ke negeri seberang, supaya bertambah wawasan dan pengetahuan. Mencari tempat atau wisata untuk dikunjungi, supaya penglihatan dan pikiran segar kembali. Mencari hiburan dalam berbagai ragam, supaya kesenangan terus menghiasi hati dari hari ke hari.
Kita merasa bahwa jika pencarian ini berhasil memperoleh tujuan, maka hidup ini akan menjadi lebih tenang. Sehingga tujuan dari pencarian itu sendiri ialah ketenangan. Puncak dari kehidupan manusia di dunia adalah memperoleh ketenangan, sehingga banyak cara yang kita lakukan.
Beberapa diantaranya yaitu dengan mendapatkan banyak kekayaan, traveling ke berbagai tujuan, menonton berbagai hiburan, mendengarkan berbagai musik kesukaan, dan menjadi terkenal di berbagai kalangan. Padahal itu semua bersifat sementara, bukan ketenangan yang sebenarnya. Bahagia mungkin iya, tetapi hanya sekedar saja.
Sejatinya kebahagiaan adalah makmum dari ketenangan. Jika hidup kita tenang, kita pasti bahagia. Tetapi jika kita bahagia, belum tentu kita memperoleh ketenangan. Karena kekhawatiran tetap bersemayam pada kebahagiaan. Mungkin dengan harta kita bahagia, tapi akan tetap khawatir bagaimana jika harta tersebut akan binasa.
Mungkin dengan berwisata kita akan bahagia, tapi akan tetap khawatir karena setelah berwisata kita akan kembali ke kehidupan nyata. Mungkin dengan hiburan hati kita menjadi lebih berwarna, tapi akan tetap khawatir. Karena ketika hiburan itu berakhir, hati kembali menjadi hampa.
Lalu, di mana kita memperoleh ketenangan yang sesungguhnya? Tercantum pada surat Al-Fath ayat ke 4 yang artinya, “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Maka, sumber dari ketenangan yang sesungguhnya ialah Allah SWT. Allah-lah yang menghadirkan ketenangan kepada hati kita. Sebanyak apapun harta, sesering apapun berwisata, sevariatif apapun hiburan yang dipunya; jika Allah SWT tidak menghendaki, maka ketenangan itu tidak akan hadir ke hati.
Sehingga jika ingin senantiasa memperoleh ketenangan, teruslah mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan. Teruslah mencari ridho Allah dalam setiap perbuatan. Teruslah tingkatkan keimanan dan kebaikan.